Surabaya (ANTARA News) - DPD Partai Demokrat Jatim menilai kasus mundurnya mantan Kapolda Jatim Irjen. Pol. Herman Surjadi Sumawiredja, dipolitisasi untuk menjatuhkan Partai Demokrat.
Wakil Sekretaris DPD Partai Demokrat Jatim, Yunianto Wahyudi, mengemukakan hal itu disela-sela menghadiri kampanye Partai Demokrat di Kebun Bibit, Bratang, Surabaya, Kamis.
Indikasi kasus itu dipolitisasi, kata dia, terlihat dari adanya upaya mengopinikan bahwa seolah-olah ada Daftar Pemilih Tetap (DPT) palsu atau ganda yang dibuat Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Ada upaya partai politik tertentu untuk menggagalkan Pemilu di Jatim yang jadwalnya sudah ditetapkan. Saya melihat ada ketidaksiapan dari partai politik tersebut untuk bersaing secara fair di Jatim," katanya.
Yunianto mengatakan, upaya-upaya tersebut dilakukan setelah melihat keberadaan Partai Demokrat di Jatim makin menguat.
Indikasi lainnya adalah kedatangan Herman Surjadi Sumawiredja menemui Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Soekarnoputri.
Mantan tim sukses pasangan Soekarwo - Saifullah Yusuf (Karsa) tersebut mengatakan, hasil pemilihan Gubernur Jatim sudah final dan mengikat.
"Silakan kalau Polda Jatim melakukan penyelidikan terhadap kasus DPT tersebut. Tapi ingat, proses administrasi dan kriminal berbeda," katanya.
Caleg DPRD Jatim dari Dapil I Surabaya - Sidoarjo tersebut mengatakan, jika benar terjadi penggelembungan suara DPT, belum tentu dilakukan tim Karsa, namun bisa juga dilakukan oleh tim Ka-Ji.
"Mereka tidak siap dengan rilis LSI yang selalu menempatkan Partai Demokrat dan Presiden SBY unggul dalam survei," katanya.
Pada kesempatan yang sama, pria yang akrab dipanggil Masteng tersebut juga mempersoalkan penggalangan tanda tangan kepala desa yang dilakukan Bupati Kediri untuk mendukung pencalonan Sekjen PDIP, Pramono Anung, dalam Pemilu 9 April.
(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009