Kolombo (ANTARA News/Reuters) - Angkatan Laut Sri Lanka menyelamatkanlebih dari 640 orang yang meninggalkan zona perang di negara pulau itudengan menggunakan kapal-kapal kecil, sementara gerilyawan Macan Tamilmemberondongkan tembakan ke arah mereka, kata militer, Rabu, namunpuluhan ribu warga sipil masih terperangkap di daerah konflik.

Militer Sri Lanka mengepung gerilyawan Macan Pembebasan Tamil Eelam(LTTE) di zona yang hanya 28 kilometer persegi di kawasan timurlautnegara pulau itu dan berusaha mengakhiri pemberontakan separatis merekayang telah berlangsung lebih dari 25 tahun.

Sedikitnya 18pemberontak tewas dalam pertempuran terakhir di zona perang yang kianmenyusut, kata seorang pejabat militer, Rabu.

Badan anak PBBUNICEF mengatakan, ratusan anak termasuk diantara 2.800 warga sipilyang tewas dalam pertempuran-pertempuran sejauh ini, dan merekamemperingatkan bahwa lebih banyak orang lagi terancam bahaya.Pemerintah menyebut angka itu belum terbukti kebenarannya.

PBB mengatakan pekan lalu, Macan Tamil menahan dengan paksa ribuanorang di dalam zona perang dan memaksa mereka berperang atau membuatpertahanan.

LTTE menyatakan, orang-orang itu tinggal di sanaatas kehendak mereka sendiri. Hampir 44.000 orang pergi dari daerahkonflik sepanjang tahun ini, 5.000 orang diantaranya sejak Sabtu.

Pada Rabu, 643 orang yang menggunakan 35 kapal kecil meninggalkansebuah zona bebas tembakan setelah pasukan AL memburu kapal-kapal LTTEyang melepaskan tembakan ke arah mereka, kata jurubicara militerBrigjen Udaya Nanayakkara. Macan Tamil belum bisa dihubungi untukdiminta komentar mereka mengenai hal itu.

Nanayakkaramengatakan, pasukan telah menemukan mayat 18 gerilyawan Macan Tamilpada Selasa, dan pertempuran berkobar lagi Rabu.

Badan bantuan kemanusiaan CARE mengatakan, salah seorang pekerjanya tewas pada Selasa di zona bebas tembakan.

Sejumlah analis mengatakan bahwa Macan Tamil semakin mendekati kekalahan dan perang akan segera berakhir.

Presiden Sri Lanka Mahinda Rajapaksa telah memperingatkan pemberontakMacan Tamil agar menyerah tanpa syarat atau dibunuh.

"Mereka (Macan Tamil) harus mengizinkan warga sipil pergi dan kemudian menyerah tanpa syarat," kata Rajapaksa.

Militer telah mencapai serangkaian kemenangan, termasuk merebut kembaliKilinochchi, yang diklaim LTTE sebagai ibukota mereka, dan mengusirpemberontak tersebut dari Semenanjung Jaffna.

Pertempuranantara pasukan pemerintah dan pemberontak LTTE meningkat sejakpemerintah secara resmi menarik diri dari gencatan senjata enam tahunpada Januari 2008.

Pembuktian independen mengenai klaim-klaimjumlah korban mustahil dilakukan karena pemerintah Kolombo melarangwartawan pergi ke zona-zona pertempuran.

Lebih dari 70.000 orang tewas dalam konflik separatis panjang di Sri Lanka itu sejak 1972.

Sekitar 15.000 pemberontak Tamil memerangi pemerintah Sri Lanka dalamkonflik etnik itu dalam upaya mendirikan sebuah negara Tamil merdeka.

Masyarakat Tamil mencapai sekitar 18 persen dari penduduk Sri Lankayang berjumlah 19,2 juta orang dan mereka terpusat di provinsi-provinsiutara dan timur yang dikuasai pemberontak.

Macan Tamil masukdalam daftar teroris yang dikeluarkan AS, Uni Eropa, Kanada dan India,antara lain karena kelompok gerilya itu melancarkan serangan-seranganbom bunuh diri selama perang saudara tersebut.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009