masyarakat diminta tidak panik namun lebih berhati-hati dengan mengurangi interaksi
Jakarta (ANTARA) - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan belum akan mengambil opsi untuk meliburkan sekolah di Jakarta untuk mencegah penyebaran Virus Corona COVID-19 semakin meluas.
"Untuk itu belum (libur)," kata Anies saat menjawab pertanyaan dari wartawan di Balai Kota Jakarta, Jumat (13/3) malam.
Dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Sabtu, Anies mengatakan hingga saat ini, pemerintah juga belum bisa menentukan tetap atau tidaknya pelaksanaan ujian nasional (UN/UNBK) selama COVID-19 sedang ditangani.
Pun demikian, Anies meminta siswa yang tidak ikut UN dengan jadwal bagi tingkat SMA dan sederajat pada 30 Maret-2 April 2020.
"Selama siswa kelas XII ujian, siswa Kelas X dan XI diminta tidak bepergian dan tetap berada di rumah. Yang penting justru pada mereka yang tidak ikut UN untuk tinggal di rumah. Jangan keluyuran karena ada potensi tertular," ujar Anies.
Baca juga: Buka peta sebaran pasien positif COVID-19, Anies minta warga hati-hati
Baca juga: Museum Fatahillah tempel pengumuman tutup dadakan antisipasi COVID-19
Baca juga: Kasus COVID-19 tersebar di Jakarta, DKI tidak lakukan "lockdown"
Lebih lanjut, Anies meminta masyarakat untuk tak panik menghadapi COVID-19, dan mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dengan mengurangi interaksi.
"Cukup kurangi interaksi, tapi kalau kita anggap aman semua, rileks, berkegiatan seperti biasa," pungkasnya.
Hingga saat ini, berdasarkan data yang diumumkan secara nasional, kasus Virus Corona COVID-19 yang terkonfirmasi positif ada 69 kasus di mana 60 masih dalam perawatan, lima pasien sembuh dan empat orang meninggal dunia. Perawatan para pasien tersebut dilakukan di sejumlah daerah.
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2020