Jakarta (ANTARA News) - Maskapai penerbangan swasta nasional terbesar, Lion Air berkomitmen mengeluarkan seluruh pesawat jenis MD tahun ini, menyusul seringnya kejadian kecelakaan pesawat jenis itu.
"Kami komit dengan anjuran Menteri Perhubungan Jusman Syafii Djamal bahwa Lion siap melakukan peremajaan pesawat MD series hingga akhir tahun ini," kata Direktur Umum Lion Air, Edward Sirait kepada pers di Jakarta, Rabu.
Dijelaskannya, peremajaan itu sendiri memang seiring dengan datangnya pesanan pesawat baru jenis B 737-900ER untuk tahun ini sebanyak 13 pesawat.
"Bahkan hingga 2010, total pesawat itu dioperasikan Lion sebanyak 42 pesawat," katanya.
Lion dan anak perusahaan, Wings Air hingga saat ini sedikitnya mengoperasikan MD series buatan tahun 80-an sebanyak 11 unit, sedangkan jenis MD 90 lima unit.
"Untuk MD 90 sebenarnya masih relatif muda. Dua dari lima pesawat itu sudah dirilis bisa operasi, tetapi masih berstatus cadangan, dua sedang dicek Dephub dan 1 sedang jalani perawatan," katanya.
Oleh karena itu, mungkin seri terakhir yang diremajakan adalah jenis MD 90 ini."Kalau langsung semuanya, Lion bisa stag pelayanan terhadap penumpangnya," katanya.
Namun, saat didesak berapa target tingkat ketersediaan pesawat maskapai itu tahun ini seiring dengan bergabungnya 13 B 737-900ER, Edward mengaku, tahun ini minimal 87,5 persen.
"Reliability pesawat tahun lalu, meski penumpang kami terbesar, memang kurang memuaskan," katanya tanpa bersedia berapa angka prosentasenya.
Untuk penumpang pun, tegasnya, Lion tak punya angka khusus. "Yang penting biaya operasional per pesawat tidak rugi. Jadi, tak melulu load factor (tingkat isian penumpang) ukurannya," katanya.
Ketika menyinggung, berapa rute baru domestik dan regional yang segera dibidik terkait dengan 13 pesawat baru B737-900ER tahun ini, Edward kembali mengelak.
"Ekspansi regional di saat krisis global sepertinya masih `gelap`," katanya.
Oleh karena itu, lanjutnya, Lion sepertinya akan fokus pengembangan di domestik. "Domestik akan diguyur dengan pesawat terbaru dan berkapasitas besar (213 penumpang)," katanya.
Ia juga menambahkan, dengan demikian, efisiensi lebih terjamin dan ujung-ujungnya tarif bisa lebih murah lagi. "Domestik akan makin ketat. Tarif Lion dijamin lebih kompetitif lagi," katanya.
Edward juga mengumumkan, pesawat ke-19 dan 20 dari total 178 pesawat yang dipesan Lion ke Boeing, dijadwalkan hadir pada pekan ini dan pekan depan.
Untuk pesawat ke-19, katanya, dengan registrasi PK-LXU telah tiba di Bandara Soekarno-Hatta pada 17 Maret 2009, sedangkan pesawat ke-20 dijadwalkan pada 25 Maret 2009. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009