Jakarta (ANTARA News) - Mengikuti jejak "Laskar Pelangi", satu lagi film yang diangkat dari novel karya Andrea Hirata, "Sang Pemimpi", tengah digarap dan akan diputar di bioskop-bioskop Indonesia Desember mendatang.
"Semoga jika tidak ada halangan film `Sang Pemimpi` akan ditayangkan di bioskop di Indonesia mulai 17 Desember," kata produser film itu dari Miles Production, Mira Lesmana, di Jakarta, Rabu.
Menurut Mira, Riri Riza yang menjadi sutradara dalam pembuatan film itu tengah berada di Belitung untuk casting pemain, sebelum memulai proses produksi akhir Juni mendatang.
"Sementara proses produksi `Sang Pemimpi` berjalan, untuk film selanjutnya yakni `Edensor` sekarang sudah mulai masuk ke tahap penulisan (skenario, red)," katanya.
Sang Pemimpi adalah novel kedua karya Andrea Hirata yang diterbitkan oleh Bentang Pustaka pada Juli 2006. Dalam novel ini Andrea mengeksplorasi hubungan persahabatan dan persaudaraan antara Ikal dan Arai.
Sang Pemimpi merupakan seri kedua dari Tetralogi Laskar Pelangi. Seri berikutnya adalah Edensor dan Maryamah Karpov. Setelah sukses di novel, kisah Ikal dan Arai juga akan kembali diadaptasi ke layar lebar untuk mengikuti sukses film "Laskar Pelangi".
Film "Laskar Pelangi" sendiri yang diadaptasi dari novel perdana Andrea telah mencatatkan sukses besar pada akhir 2008 dengan jumlah penonton mencapai lebih dari empat juta orang.
Mira menambahkan dalam film "Sang Pemimpi", penonton akan mendapatkan suguhan yang berbeda dibandingkan "Laskar Pelangi". Perbedaan ini juga menyangkut perjalanan hidup si Ikal yang mulai beranjak remaja.
"Segmennya juga beda dan menyempit karena Ikal dan Arai sudah menginjak remaja, ceritanya tentu saja bukan seperti ketika Ikal masih anak-anak, tapi lebih ke kisah remaja," katanya.
Disinggung soal waktu syuting yang bertepatan dengan kampanye Presiden, Mira mengaku akan mengosongkan jadwal syuting pada hari Pemilu Presiden dilaksanakan.
"Kita kan bisa `break` sebentar pada saat semua orang harus ke TPS, setelah itu kan syuting bisa dilanjutkan lagi. Pokoknya syuting tidak boleh mengganggu kita ikut Pilpres, kita kan punya hak pilih dan harus digunakan dengan baik kan," demikian ujarnya.
(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009