New York (ANTARA) - Wall Street melonjak pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB) dengan ketiga indeks utama ditutup naik lebih dari sembilan persen, membukukan hari terbaik sejak 2008, setelah Presiden AS Donald Trump menyatakan darurat nasional untuk memerangi Virus Corona yang menyebar cepat, meskipun masih menderita kerugian tajam selama seminggu.

Indeks Dow Jones Industrial Average melonjak 1.985,00 poin atau 9,36 persen, menjadi ditutup pada 23.185,62 poin. Indeks S&P 500 melambung 230,38 poin atau 9,29 persen, menjadi berakhir di 2.711,02 poin. Indeks Komposit Nasdaq ditutup bertambah 673,07 poin atau 9,35 persen, menjadi 7.874,88.

Ketiga indeks utama membukukan kenaikan satu hari terbaik sejak 2008. Namun, indeks-indeks utama masih sekitar 20 persen di bawah rekor tertinggi yang dicapai pada pertengahan Februari, dan masing-masing melihat penurunan setidaknya delapan persen untuk minggu ini.

Baca juga: Dolar melonjak seiring reli saham dan pengumuman Trump darurat Corona

Semua 11 sektor utama S&P 500 berakhir lebih tinggi, dengan keuangan dan teknologi masing-masing melonjak 13,23 persen dan 11,96 persen, melampaui sektor lainnya, Xinhua melaporkan.

Investor memperhatikan langkah-langkah Washington untuk mengatasi Virus Corona. Presiden AS Donald Trump pada Jumat (13/3/2020) menyatakan darurat nasional untuk membuka 50 miliar dolar AS dalam bantuan federal guna membantu memerangi penyebaran COVID-19 di seluruh negeri.

Reli besar-besaran pada Jumat (13/3/2020) menyusul penurunan tajam pada sesi sebelumnya setelah pembatasan perjalanan baru oleh Amerika Serikat terhadap Eropa untuk mengekang penyebaran virus corona menakuti investor dan mengguncang pasar dunia.

Baca juga: Harga emas anjlok lagi 73 dolar, investor buru uang tunaiBaca juga: Wall Street ditutup bervariasi di tengah laporan laba dan data ekonomi

Dow merosot lebih dari 2.300 poin atau sekitar 10 persen, pada penutupan Kamis (12/3/2020), mencatat penurunan persentase satu hari terbesar sejak kejatuhan pasar Black Monday 1987, ketika jatuh lebih dari 22 persen.

Perdagangan dihentikan selama 15 menit tak lama setelah pembukaan Kamis (12/3/2020), setelah indeks saham S&P 500 jatuh lebih dari tujuh persen. Itu adalah 15 menit kedua Wall Street terhenti minggu ini, demikian Xinhua.

Baca juga: Harga minyak "rebound", setelah catat kerugian terbesar sejak 2008

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020