Pemakaian masker hanya untuk orang yang sedang sakit, sedangkan bagi yang sehat tidak perlu memakai maskerKudus (ANTARA) - Kontribusi dari penjualan masker yang diperoleh Perusahaan Daerah Apotek Kudus ternyata tidak begitu besar, meskipun harganya di daerah itu sempat melambung tinggi, sebagai dampak pademi virus corona.
Direktur Perusahaan Daerah Apotek Kudus Jasiran di Kudus, Jumat (13/3), mengatakan stok masker memang habis sejak akhir Desember 2019 dan baru bisa mendapatkan pasokan pada Sabtu (7/3), setelah berulang kali order.
Pada awalnya, kata dia, setiap boks dengan isi 50 masker dijual dengan harga Rp30 ribuan dan sempat melambung hingga Rp300 ribuan.
Harga saat ini, lanjut dia, secara paket isi tiga mencapai Rp13.000 atau lebih mahal dari pada sebelumnya.
Untuk antisipasi kehabisan stok karena banyak warga membeli masker, kata dia, saat ini disediakan 10 boks, sedangkan sebelumnya lima boks.
Pihaknya tetap menyediakan masker demi kepuasan konsumen yang datang ke apotek itu.
"Sebelumnya, selalu dijawab kosong hingga harus diberi tulisan masker kosong," ujarnya.
Baca juga: Dinkes Makassar sidak penjualan masker
Ia mengakui kontribusi masker terhadap pemasukan apotek juga tidak besar karena selama setahun tidak sampai satu persen.
Hal itu, kata dia, lantaran masker tidak begitu diminati masyarakat.
"Kebanyakan yang membeli masker merupakan pekerja di pabrik atau bengkel las serta pemotor yang memang tidak ingin menghirup udara kotor di jalanan," ujarnya.
PD Apotek Kudus pada 2020 ditargetkan mendapatkan laba Rp49 juta atau meningkat dibandingkan dengan pada 2019 yang Rp44 juta.
Pelaksana Tugas Bupati Kudus M. Hartopo berpesan kepada masyarakat agar tidak perlu merisaukan keberadaan masker yang sempat hilang di pasaran.
"Pemakaian masker hanya untuk orang yang sedang sakit, sedangkan bagi yang sehat tidak perlu memakai masker," ujarnya.
Hal terpenting, kata dia, warga harus membiasakan mencuci tangan menggunakan sabun, menjaga kebersihan, dan membiasakan pola hidup sehat.
Baca juga: Harga naik, apotek di Palembang batasi penjualan masker
Baca juga: Permintaan masker di Ngawi meningkat signifikan
Pewarta: Akhmad Nazaruddin
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2020