Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri belum bisa bertemu dengan Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat (PD) Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), karena padatnya agenda kampanyenya mulai 20 Maret hingga 5 April 2009.

Sekjen DPP PDIP Pramono Anung didampingi Ketua DPD PDIP DKI Jakarta Adang Ruchiatna dalam keterangan persnya di Jakarta, Rabu, mengatakan, setelah tanggal 5 April 2009, kemungkinan Ketua Umum PDIP akan bertemu dengan SBY yang juga Presiden RI, tergantung momentum yang tepat yang berkaitan kepentingan politik bersama.

Menurut Pramono, Ketua Umum PDIP Megawati menegaskan bahwa dirinya bersedia bertemu dengan siapa saja dan tidak pernah memutuskan silaturahim dengan siapa pun.

"Ibu Megawati belum bisa mengagendakan bertemu dengan Pak SBY karena selain agenda padat, juga adanya perbedaan dalam pandangan politik dan prinsip," katanya

Pramono menambahkan, perbedaan pandangan politik dengan SBY khususnya saat Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) memberhentikan SBY sebagai Menkopolsoskam pada Juli 2001, kemudian saat Megawati menjadi Presiden RI mulai Agustus 2001, mengangkat SBY sebagai Menko Polkam.

"Tentu masyarakat masih ingat akan peristiwa itu, namun Bu Megawati meminta bahwa persoalan itu tidak perlu didramatisasi, mendekati Pemilu 2009," katanya.

Pramono mengatakan, Megawati meminta belum bisa bertemunya dengan SBY tidak dipolitisasi, atau seakan-akan hal tersebut wajib untuk bertemu secara gagasan, ide, maupun pemikiran.

"Tanpa harus bertemu pun bisa, Bu Mega dan Pak SBY masing-masing dapat bertemu dalam hal melaksanakan program menyelesaikan permasalahan bangsa," katanya.

Sekjen PDIP itu menegaskan, mengenai pertemuan Megawati dan SBY tergantung momentum, tentunya momentum itu berkaitan dengan hal-hal kepentingan politik bersama.

"Saya melihat bahwa tanpa bertemu kedua tokoh tersebut toh ketika berbicara kepentingan bangsa dan untuk kebaikan masyarakat banyak, pasti akan bertemu, terbukti dari persetujuan APBN di FPDIP DPR," katanya.

Megawati dijadwalkan bertemu dengan Ketua Umum DPP PPP Suryadharma Ali di Kantor DPP PPP, Jakarta, Kamis (20/3) pukul 14.00 WIB atas undangan DPP PPP dan akan menandatangani kesepakatan bersama dengan Ketum PPP.

Selanjutnya, Ketua Umum DPP PDIP akan melakukan kampanye pemilu ke sejumlah daerah dan kembali ke Jakarta pada 5 April 2009.

Pramono mengatakan, dirinya dan Ketua Dewan Pertimbangan Pusat Deperpu) PDIP Taufiq Kiemas sudah 2-3 kali bertemu dengan Ketua Umum DPP Partai Demokrat Hadi Utomo dan Ketua DPP PD Anas Urbaningrum, namun hal itu tidak dipublikasikan, sehingga hubungan antara PDIP dan PD hingga saat ini tidak ada masalah.

Pada kesempatan terpisah, Ketua DPP Partai Golkar Syamsul Muarif mengatakan, Golkar menilai upaya mempertemukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang juga Ketua Dewan Pembina PD dengan mantan Presiden yang juga Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri sebagai hal positif bagi perkembangan demokrasi.

Syamsul mengemukakan, upaya mempertemukan kedua tokoh penting untuk membangun kehidupan politik yang sehat dan tidak perlu ada sikap alergi antarpihak dalam kehidupan politik.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009