Banda Aceh (ANTARA) - Konsul Jenderal (Konjen) Kehormatan Republik Turki untuk Pulau Sumatera, Rahmat Shah, menyebut, pertumbuhan Kota Banda Aceh setelah peristiwa gempa bumi dan gelombang tsunami 15 tahun silam sungguh di luar dugaan semua pihak.

"Dibandingkan masa setelah tsunami, sudah jauh berubah kotanya. Apalagi dalam beberapa tahun terakhir, pertumbuhannya luar biasa," katanya di pendopo Wali Kota Banda Aceh, Jumat.

Pernyataan itu diungkapkan Rahmat Shah yang juga pengusaha nasional, dan seorang diplomat ketika bersilaturahim secara khusus dengan Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman.

Konjen Kehormatan Turki tersebut mengaku kagum melihat perkembangan dengan pertumbuhan yang begitu pesat di daerah berjuluk "Kota Serambi Mekkah" ini.

Baca juga: Pemkot Banda Aceh siap tingkatkan sinergi dengan PNM

Baca juga: Wali Kota sebut festival onthel dongkrak kunjungan wisata Banda Aceh

Baca juga: Pemkot Banda Aceh sosialisasikan pola hidup sehat, cegah wabah corona

Menurut mantan anggota Dewan Perwakilan rakyat (DPR) itu, ibu kota Provinsi Aceh kini sangat indah, aman, dan ramai.

"Banda Aceh banyak kemajuan. Kotanya tertata rapi, bersih, dan sudah banyak restoran serta hotel yang bagus. Mudah-mudahan Banda Aceh terus maju, dan tak tertinggal dari kota lain di Indonesia maupun dunia," tutur dia.

Banda Aceh diharapkan bisa menjadi destinasi favorit bagi wisatawan dari berbagai negara, karena punya banyak kelebihan yang tak dimiliki kota lain. "Kami dari Konsulat Turki siap mendukung Banda Aceh," kata Rahmat yang sebelumnya juga telah bertemu dengan Pelaksana Tugas Gubernur Aceh, Nova Iriansyah.

Dalam pertemuan itu, pihaknya menawarkan objek wisata dengan membangun kebun binatang di Banda Aceh.

"Peran dan fungsi kebun binatang sangat mendidik bagi anak-anak kita, dibanding gawai misalnya. Saya siap mendukung' penuh, jika Pak Wali berminat," ujar pria yang ramah sekaligus pendiri, dan pimpinan Rahmat International Wildlife Museum & Gallery di Kota Medan.

Ia kemudian turut menyerahkan sebuah buku berjudul "50 Tahun Rahmat Shah. Perjuangan-Pengabdian-Pemikiran" kepada Wali Kota Aminullah.

"Buku ini contoh nyata seorang anak dari pinggir Sungai Bahbolon di Sumatera Utara, bisa menjadi seperti sekarang ini," ungkapnya.

Dia berharap buku itu mempunyai arti dan bermanfaat dalam usaha membangun bangsa dan menyejahterakan masyarakat Indonesia.

​​​​Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman mengungkapkan kedatangan tamunya tersebut menjadi kebanggaan tersendiri, dan kehormatan bagi pihaknya.

"Kehadiran Bapak memotivasi kami untuk bekerja lebih gigih dalam memajukan Banda Aceh, terutama lewat sektor pariwisata," katanya.

Ia pun menyampaikan terima kasih atas dukungan dari masyarakat Turki selama ini, karena salah satu negara itu mengakibatkan Banda Aceh bisa bangkit setelah bencana yang paling memilukan.

Wali kota juga mengungkapkan cita-cita besar pemerintah kota, yakni membangun sebuah tempat yang dijadikan pusat kegiatan keagamaan di Banda Aceh.

"Namanya Nurul Arafah Islamic Center (NAIC) -sebuah tempat ibadah dan juga wisata Islami di pinggir Samudera Hindia di Ulee Lheue. Mohon bantuan Bapak jikalau ada kolega atau investor yang berminat," katanya.

Aminullah yang merasa memiliki banyak kesamaan dengan pria kelahiran 1950 tersebut, juga menyambut baik atas tawaran pembangunan kebun binatang di "Kota Serambi Mekkah".

"Tentu itu, akan mengundang lebih banyak wisatawan. Untuk tahap awal, mungkin kita bisa mendatangkan beberapa koleksi satwa yang bapak punya di Medan pada acara di kota kami," ujar Wali Kota Aminullah.*

Baca juga: Raih sertifikasi syariah, RSUD Meuraxa Aceh siap jadi RS pendidikan

Baca juga: Penegakan syariat Islam di Banda Aceh diapresiasi MPU

Baca juga: Stadion Dimurthala Banda Aceh segera direnovasi demi Liga 1

Pewarta: Muhammad Said
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020