Kami menimbang, lebih cepat karena kami ingin bersiap penuh agar mengantisipasi 270 Pilkada yang harus kami kerjakan dengan sangat baik
Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat (Sekjen DPP) Partai Demokrat Hinca Panjaitan mengatakan digelarnya Kongres V Demokrat lebih cepat adalah agar pengurus pusat dan daerah lebih siap dalam menyongsong Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020.
"Kami menimbang, lebih cepat karena kami ingin bersiap penuh agar mengantisipasi 270 Pilkada yang harus kami kerjakan dengan sangat baik," kata Hinca saat mengumumkan jadwal Kongres V Partai Demokrat di Taman Politik, Wisma Proklamasi, Jakarta Pusat, Jumat.
Anggota Komisi III DPR RI itu juga memberi isyarat kalau Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono juga akan menyatakan mundur dari posisinya dan menyerahkan tongkat kepemimpinan kepada Ketua Umum yang baru.
Dalam Kongres V Demokrat, Minggu (13/3) di JCC Senayan nanti, kata Hinca, SBY juga akan menyampaikan pidato terakhirnya sebagai Ketua Umum Partai Demokrat dan melakukan pendaratan terakhir dengan mulus (soft landing).
"Beliau (SBY) menyampaikan kepada kami, sudah cukup saya. Karena itu beliau mau soft landing untuk memimpin partai (Demokrat) sebagai Ketua Umum," tutur Hinca.
Ia menambahkan bahwa Kongres V Demokrat itu akan dirancang dengan mengutamakan langkah pencegahan dan antisipasi (protokol) terhadap virus mematikan itu.
"Dari semua kongres-kongres dan kegiatan-kegiatan yang pernah kami lakukan, kali ini berbeda. Ada tambahan yang kami masukkan dengan protokol corona (COVID-19) yang mengikuti arahan dari badan kesehatan dunia (World Health Organization/WHO," ujar Hinca.
Ia juga mengatakan bahwa semua protokol kesehatan nanti akan dikoordinasikan dengan Provinsi DKI Jakarta.
"Saya sendiri tadi sudah bertemu dengan Pak Anies Baswedan (Gubernur DKI Jakarta), dan berkomunikasi dua kali langsung bahkan satu jam sebelum tiba di tempat ini, kami pun berkomunikasi," ucap Hinca.
Ia pun menyebut bahwa Kongres V Demokrat yang nanti akan dilaksanakan pada hari Minggu hanya berlangsung satu hari (one day congress) dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi yang terjadi saat ini.
"Satu hari Kongres saja untuk melokalisir atau memperkecil suasana dan tempatnya," ucap Hinca.
Baca juga: Pengamat sarankan Partai Demokrat tak terjebak politik dinasti
Adapun peserta Kongres nanti berjumlah sekitar 600 orang perwakilan dari Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC), Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) dan DPP Partai Demokrat di seluruh Indonesia.
Seluruh peserta Kongres tanpa terkecuali akan disambut dengan protokol kesehatan berstandar WHO, mulai dari Penjemputan di Bandara (Soekarno Hatta dan Halim Perdanakusuma) dan Stasiun Senen, sampai di tempat penginapan di Hotel Sultan, hingga nanti di tempat pelaksanaan Kongres di JCC Senayan pada Minggu.
"Yang akan hadir hanyalah pemegang hak suara. Berasal dari seluruh Indonesia, Ketua-Ketua DPC, Ketua DPD, dan beberapa yang lain. Semua sudah kami siapkan, ada yang sudah mulai berdatangan hari ini. Tapi mungkin puncaknya besok," kata Hinca.
Hinca juga menyampaikan bahwa mereka sangat serius menerapkan kehati-hatian (awareness) dalam pelaksanaan Kongres V Demokrat nanti. Bahkan menurut Hinca, mereka pun siap mematuhi protokol kesehatan yang mengatur batas jarak tiap-tiap peserta sepanjang 1 meter untuk meminimalisir kontak langsung antar-peserta Kongres.
Dijelaskan oleh dr. Gobind Dialdas, tiap-tiap dokter yang berjumlah 41 orang yang terdiri dari 7 orang dokter dari DPP, dan 34 dokter dari masing-masing DPD seluruh provinsi. Mereka juga akan dibantu oleh 16 orang tim paramedis.
"Dokter-dokter kami itu bukan hanya dokter Resusitasi Jantung Paru (RJP) saja tapi juga dokter kardio, dokter penyakit dalam bidang infeksi, ada dokter kesehatan masyarakat, ada dokter tim gawat darurat, sampai dokter bedah syaraf juga ada yang dari daerah itu," kata dr. Gobind kepada ANTARA di Jakarta.
Baca juga: Partai Demokrat gelar Kongres pada 14-16 Maret
Selain itu, tim dokter juga menyediakan alat ukur suhu (Thermo gun) sebanyak 11 buah, sehingga setiap peserta Kongres bisa langsung diukur suhu tubuhnya di setiap pintu masuk, terutama di Hotel Sultan dan JCC Senayan.
Kemudian mereka juga menyiapkan pencuci tangan (hand sanitizer) dan disinpektan untuk mengakomodasi setiap peserta melakukan gerakan cuci tangan dan sterilisasi.
Gobind mengatakan bahwa timnya akan melakukan 'jemput bola' untuk mengakomodasi pencucian tangan dan sterilisasi tersebut sehingga semua peserta dipastikan mendapatkan penyuluhan yang prima.
Kemudian apabila ada yang diduga mengalami gejala-gejala klinis terinfeksi corona, mereka juga sudah menyiapkan satu ruangan khusus yang tertutup untuk tempat sterilisasi sementara sebelum dibawa ke Rumah Sakit rujukan terdekat bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
"Ada empat rumah sakit rujukan yang disediakan. Kami akan menampung peserta yang dicurigai memiliki gejala klinis di ruang isolasi selama 1 jam sebelum kami bawa menggunakan ambulans ke rumah sakit tersebut," kata dr. Gobind.
Ia mengatakan bahwa tim dokter sepakat akan mengobservasi peserta dan melakukan pemeriksaan lebih lanjut jika peserta memiliki suhu 37 derajat celsius.
"Kami ada dua ruangan, yang pertama untuk peserta dengan keluhan-keluhan umum, yang kedua adalah ruangan isolasi yang diperkuat dengan berbagai alat kesehatan yang diperbantukan dari tim kegawat daruratan, respirator, ventilator, beserta dengan RJP dan Elektro Kardiogram (EKG) untuk bisa memberikan pertolongan pertama," papar dr. Gobind.
Adapun bila satu jam masa isolasi sudah lewat maka empat rumah sakit akan dijadikan rujukan pasien tersebut, yaitu Rumah Sakit Angkatan Laut Mintohardjo, Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Rumah Sakit Gatot Subroto, dan Rumah Sakit Penyakit Infeksi Sulianti Saroso.
"Kami menyediakan tiga ambulans untuk mengangkut jika suatu-waktu diperlukan," demikian dr. Gobind.
Baca juga: Demokrat NTT usung AHY di kongres 2020
Baca juga: SBY amanatkan Kongres Demokrat tetap digelar tahun 2020
Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2020