Medan (ANTARA News) - Pemerintah Denmark mengutarakan ketertarikannya menjalin kerja sama teknologi efesiensi energi atau bahan bakar minyak (BBM) dengan Indonesia khususnya dengan Sumatera Utara, karena daerah itu memiliki potensi sumber daya alam (SDA) pengganti BBM seperti crude palm oil (CPO) yang cukup besar. Ketertarikan itu disampaikan Duta Besar Denmark untuk Indonesia, Borge Petersen ketika bertemu gubernur Sumut, H Syamsul Arifin di Medan, Selasa. Menurut Petersen, Sumut memiliki potensi CPO yang melimpah dan sangat tepat untuk dimanfaatkan sebagai pengganti BBM yang sumber dayanya terus menipis. "Kita punya teknologi efisiensi energi BBM yang sudah dikembangkan dan kiranya teknologi tersebut sangat tepat untuk diterapkan di Indonesia, khususnya di Sumut," katanya. Sumut sendiri tercatat sebagai salah satu produsen CPO terbesar di tanah air. Pada 2006 daerah itu bahkan mengekspor 3,316 juta ton CPO senilai 1.395,44 juta dolar AS lebih, sedangkan pada 2007 Sumut mengekspor sebanyak 1,533 juta ton CPO senilai 1.451,28 juta dolar AS. Sementara itu, pada 2008 (per-15 Desember) sumut mengekspor sebanyak 1,670 juta ton CPO dengan perolehan devisa mencapai 1.682,64 juta dolar AS. Pada kesempatan itu Borge Petersen juga menawarkan kerja sama bidang peningkatan kualitas air minum, termasuk teknologi pengolah air limbah dan antisipasi tingkat kebocoran pipa air yang menurut penelitian mencapai 50 persen dari yang didistribusikan ke pelanggan. Selain itu Pemerintah Denmark juga menawarkan kerja sama peningkatan produktivitas pertanian padi berikut teknologi pembibitannya. "Kami punya teknologi dan pengalaman tentang hal ini. Karenanya melalui kerja sama yang akan dijalin kelak kami berharap pihak swasta bisa dilibatkan untuk lebih menjamin keberhasilannya," katanya. Gubernur H Syamsul Arifin mengaku sangat menyambut baik tawaran kerja sama tersebut. "Kita harapkan kabupaten dan kota se Sumut bisa menangkap peluang ini, karena daerah kita sebenarnya punya potensi yang banyak meski dimanfaatkan secara maksimal," ujarnya. Syamsul juga mengakui alih teknologi yang ditawarkan Denmark harus bisa disikapi dengan positif. "Terus terang saya bersyukur mulai ada pandangan positif pihak luar terhadap Sumut. Besok (Rabu, 18/3) juga akan datang Dubes Kanada dan Srilanka, dan mudah-mudahan kedatangan mereka bisa membawa kebaikan untuk Sumut dan masyarakatnya," ujarnya.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009