Mengingat penetapan Presiden PAD 2015-2020 dilakukan pada Mei 2015 lalu. Sehingga ada beberapa kalangan yang mengusulkan agar Pilpres PAD dipercepat,

Jakarta (ANTARA) - Pemilihan Presiden Paguyuban Asep Dunia (PAD) pelaksanaannya direncanakan akan dipercepat di tengah isu penyebaran virus corona COVID-19.

Sekretaris Jenderal PAD Asep Kusmayadi dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Jumat, mengatakan Pilpres PAD yang harusnya dilakukan pada Oktober mendatang pada Konferensi Asep Asep (KAA) bisa dipercepat pelaksanaanya.

"Pemilihan Presiden PAD memang seharusnya dilakukan pada saat KAA 2020 mendatang. Namun, forum musyawarah tingkat nasional tersebut masih dirasa terlalu lama. Mengingat penetapan Presiden PAD 2015-2020 dilakukan pada Mei 2015 lalu. Sehingga ada beberapa kalangan yang mengusulkan agar Pilpres PAD dipercepat," kata Sekjen PAD Asep Kusmayadi.

Ia mengaku memahami keinginan dan harapan para Asep yang solid tergabung di PAD tersebut. Walaupun saat ini Indonesia bahkan dunia tengah berjuang melawan COVID-19 dan banyak acara besar dunia dibatalkan karenanya, Pilpres PAD tetap akan digelar dan dipercepat.

Baca juga: Karena corona, Disparekraf DKI bahas ulang kegiatan pariwisata

Paguyuban Asep Dunia sudah menginjak tahun kelima dan memasuki masa akhir periode Presiden PAD 2015-2020. KAA 2020 yang akan digelar pada Oktober 2020 mendatang berfungsi sebagai forum musyawarah tingkat nasional dan internasional.

"Karena para pemilik nama Asep dari seluruh dunia akan menghadiri forum silaturahmi terbesar tahunan itu," kata Asep Kusmayadi.

Presiden PAD Asep Kambali menyampaikan tidak keberatan bila Pilpres PAD dipercepat karena bertujuan untuk menyaring kandidat generasi emas pemilik nama Asep sejak dini.

“Saat ini tercatat terdapat lebih dari tujuh juta orang para pemilik nama Asep di bumi. Hal yang menarik adalah, bahwa nama 'Asep' bukan hanya milik orang Sunda dan Jawa Barat saja, tapi juga milik Indonesia dan Dunia," kata Asep Kambali.

Karena dalam catatan PAD, banyak sekali para pemilik nama Asep dari daerah Tegal, Rejang Lebong, Minangkabau, Palembang, dan bahkan Bali. Banyak di antara mereka memiliki nama Asep dan bukan keturunan Sunda. Mereka semua asli dari daerah masing-masing.

Ternyata nama Asep diberikan orang tuanya, karena mereka lahir di awal atau akhir bulan September. Jadi nama Asep adalah akronim dari awal atau akhir September itu, papar Asep Kambali.

Asep Kambali juga mengatakan bahwa dirinya telah membentuk Komisi Pemilihan Ketua Umum atau Presiden Asep atau disingkat Pilkasep yang terdiri dari beberapa pengurus DPP PAD dan bersifat ad-hoc. Nantinya akan disosialisasikan ke pengurus di tiap tingkatan seperti DPW, DPD dan DPLN (Dewan Perwakilan Luar Negeri).

Sistem pemilihan akan menggunakan online sistem secara langsung sehingga hasilnya akan didapat secara real dan cepat. Pemilih harus menyertakan nomor anggota PAD, dan memilih calon presiden yang didukungnya.

Menurut Ketua Komisi Pilkasep Asep Setiawan Maskan, Pilkasep akan diselenggarakan pada Mei 2020, tapi tanggal pastinya belum diputuskan karena baru akan rapat terbatas bersama jajaran komisoner Pilkasep pada akhir Maret.

Menurutnya, sudah banyak calon yang beredar mulai dari pengusaha nasional, pejabat struktural di pemerintahan, sampai para politikus Asep mulai dari DPRD sampai DPR RI.

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Desi Purnamawati
Copyright © ANTARA 2020