Tokyo (ANTARA News) - Bank sentral Jepang (BOJ), Selasa, menyatakan pihaknya akan meminjamkan dana hingga 10 miliar dolar ke bank-bank komersial sebagai upaya terakhir dalam mengatasi resesi yang semakin dalam di perekonomian terbesar Asia itu.
BOJ seperti diwartakan AFP mengatakan pihaknya akan memasok dana hingga satu triliun yen untuk mendorong perbankan tetap melakukan peminjaman selama kelangkaan kredit.
Upaya luar biasa itu merupakan yang terakhir dari serangkaian langkah oleh bank sentral Jepang untuk memerangi apa yang ditakutkan menjadi kondisi perekonomian terburuk di Jepang sejak perang dunia kedua.
Pengumuman itu dilakukan saat pertemuan kebijakan moneter dua hari, yang mana bank sentral diperkirakan akan mempertahankan suku bunga tetap pada 0,1 persen selama tiga bulan berturut-turut.
BOJ telah menurunkan biaya pinjaman sejak Oktober, sehingga hampir tiada ruang untuk bisa menurunkan lagi sehingga membutuhkan alat alternatif untuk mendorong pemberian pinjaman.
Bulan lalu BOJ mengumumkan rencana untuk membeli hingga satu triliun yen obligasi korporat dari bank-bank komersial untuk meredakan kelangkaan kredit.
Tindakan BOJ itu menyusul keputusan membeli saham satu triliun rupiah yang dimiliki bank-bank komersial dan untuk membeli surat berharga tiga triliun bank komersial, yang merupakan surat utang korporasi jangka pendek.
Perekonomian Jepang mengalami kinerja terburuk dalam kurun hampir 35 tahun di kuartal akhir 2008, dengan menyusut 12,1 persen.
Banyak analis memperkirakan resesi Jepang akan menjadi yang terburuk setelah perang dunia kedua.
Perbankan Jepang terkena lebih ringan dalam hal kekeringan kredit dunia dibandingkan bank-bank Eropa dan AS, namun mereka mengalami kerugian karena pasar saham anjlok dan menjadi enggan untuk memberi pinjaman. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009