London (ANTARA News) - Harga minyak pada Selasa berlanjut merosot karena kecewa terhadap keputusan OPEC (Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak) pada kahir pekan lalu yang menahan level produksi tetap di tengah resesi global saat ini, kata para pialang.
Harga minyak mentah "light sweet" untuk kontrak berjangka pengiriman pada April di bursa New York merosot 11 sen menjadi 47,24 dolar per barel.
Minyak mentah "Brent North Sea" untuk pengiriman Mei merosot 16 sen menjadi 46,30 dolar per barel. Sedang kontrak April yang telah terjadi pada Senin pada 43,98 dolar.
OPEC telah memutuskan pada pertemuan di Wina, Minggu, untuk mempertahankan kuota produksi anggotanya dan menuding kelesuan ekonomi dunia sebagai alasan keputusannya.
Organisasi 12 negara itu menjelaskan pihaknya ingin berkonsentrasi pada pelaksanaan pengurangan kuota produksi yang telah diputuskan pada bulan terakhir tahun 2008, yang keseluruhannya sejak September 4,2 juta barel per hari.
"Beberapa pelaku pasar kecewa dengan keputusan OPEC yang tetap pada target produksi yang dan malah mencoba memperbaiki pelaksanaan pengurangan yang telah diputuskan," kata analis VTB Capital Andrey Kryuchenko.
Sebelum keputusan itu, beberapa analis berspekulasi OPEC akan sekali lagi mengurangi produksi untuk mendongkrak harga yang telah telah anjlok sejak posisi rekor tertingginya di atas 147 dolar per barel Juli tahun lalu.
Kepala OPEC, Senin meminta adanya "tindakan bukan kata-kata" dari parta pemuka dunia untuk mengeluarkan dunia dari krisis ekonomi yang menekan harga minyak.
"Kami tidak melihat adanya tindakan positif dari negara-negara yang menciptakan masalah ini," kata Sekjen OPEC Abdalla Salem El-Badri kepada pers di Wina setelah organisasi itu tidak mengurangi lagi produksinya.
"Saya mendengar banyak paket stimulus, banyak dana talangan kepada perbankan ... namun kami tidak melihat adanya tanda positif," tambahnya. "Kami ingin melihat adanya tindakan, bukan kata-kata." (*)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009