Bandung (ANTARA News) - Tim energi 17 universitas dan perguruan tinggi dari 13 provinsi di Indonesia mengeluarkan "Deklarasi Kenmi 2009" pada hari akhir Konferensi Energi Nasional Mahasiswa Indonesia (Kenmi) di Gedung Aula Timur Institut Teknologi Bandung (ITB), Selasa. Deklarasi itu menegaskan sikap para mahasiswa untuk berperan aktif dalam mendorong pengembangan energi alternatif melalui inovasi dan cipta karya. Mahasiswa juga menyatakan kesiapan bekerjasama dengan para "stakeholder" yang terkait, misalnya pemerintah dan perusahaan-perusahaan luar negeri agar pengembangan energi yang dilakukan oleh kampus-kampus ini menjadi berguna. Deklarasi ini akan selalu dipantau satu tahun ke depan sampai Kenmi berikutnya diadakan lagi, kata Difa Kusumadiani, panitia penyelenggara Kenmi 2009. Marcshell Morin, salah seorang peserta Kenmi 2009 dari Universitas Cendrawasih (Uncen), mengatakan, kegiatan Kenmi adalah kegiatan yang sangat bermanfaat karena para mahasiswa dari seluruh daerah di Indonesia bisa saling bertukar pikiran dan menghasilkan poin-poin penting untuk suatu perubahan di Indonesia. Dikatakan, pemerintah bisa lebih memperhatikan persoalan kemandirian energi ini agar nanti saat terjadi krisis energi, Indonesia tidak kesulitan mengatasinya," kata Marcshell. Energi alternatif yang berprospek baik ini akan diteliti lagi dan diharapkan bisa menjadi pengganti solar pada kapal motor (alat transportasi laut di Papua). Dari presentasi para mahasiswa, didapat fakta bahwa banyak sumber energi alternatif yang bisa diolah di seluruh wilayah Indonesia. Contohnya, alga untuk bio-diesel, pasang surut laut, sampah padi atau sekam, arang, bijih karet, damar, energi panas bumi, dan sebagainya. Para mahasiswa mempresentasikan makalah penelitian mereka tentang sumber energi alternatif, Sumber Daya Alam (SDA), dan masalah-masalah yang dihadapi di daerah masing-masing. Dalam konferensi yang diadakan di Gedung Aula Timur, Kampus Institut Teknologi Bandung (ITB) itu, mereka juga membahas arah perjuangan mereka.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009