OJK (Otoritas Jasa Keuangan) sudah memberikan relaksasi dan kelonggaran,
Tangerang (ANTARA) - Presiden RI, Joko Widodo mengakui bahwa pasar keuangan dunia mengalami kegoncangan dan kepanikan akibat pandemi penyakit saluran pernafasan karena virus Corona yang menyebabkan COVID-19.
"Sekarang ini pasar keuangan di seluruh dunia mengalami kegoncangan, kepanikan, kita tidak bisa melawan kepanikan global tapi pemerintah dan otoritas keuangan akan selalu memantau dan membuat kebijakan-kebijakan yang cepat," jelas Presiden Joko Widodo di bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Jumat.
Presiden Jokowi menyampaikan hal tersebut seusai berkeliling bandara Soekarno-Hatta untuk mengecek fungsi "thermal scanner" dan "thermal gun" di pintu kedatangan internasional bandara serta proses pembersihan bandara menggunakan disinfektan.
Baca juga: Presiden Jokowi akan hubungi langsung Dirjen WHO
"OJK (Otoritas Jasa Keuangan) sudah memberikan relaksasi dan kelonggaran, 'policynya' cepat, BI (Bank Indonesia) juga memberikan relaksasi dan kelongggaran, pemerintah memberikan relaksasi dan kelonggaran pajak dan memberikan insentif-insentif," tambah Presiden.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan juga sudah menyatakan pemerintah provinsi menutup Monas, Kebun Binatang Ragunan hingga Ancol di DKI Jakarta selama 2 pekan ke depan, menyusul peniadaan 'car free day' juga selama 2 pekan.
Pemprov mengimbau masyarakatnya agar melakukan social distancing atau menjaga jarak dan membatasi kontak dengan orang lain.
Meski begitu, Presiden Jokowi belum akan melakukan "lockdown" (penguncian) daerah atau negara.
Baca juga: Presiden Jokowi pimpin langsung satgas penanggulangan COVID-19
"Belum berpikir ke arah sana, tapi saya sangat menghargai kerja sama seluruh kementerian dan lembaga termasuk pemerintah daerah. Saya ingin memberikan apresiasi terhadap daerah-daerah yang mampu memberikan penjelasan yg baik edukasi ke masyarakat seperti DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat," ungkap Presiden.
Organisasi kesehatan dunia (WHO) telah resmi menyatakan COVID-19 sebagai pandemi karena telah menjangkiti 135.168 orang di 119 negara dengan 70.415 orang dinyatakan sembuh dan 4.990 kematian per Jumat (13/3)
Dalam dua pekan terakhir, terjadi peningkatan jumlah kasus di luar China hingga 13 kali lipat dengan jumlah negara terdampak yang meningkat drastis. China sendiri ada 80.814 kasus dengan total kematian 3.177 sedangkan negara-negara lain COVID-19 baru muncul misalnya di Italia terdapat 15.113 kasus dan 1.016 kematian, Iran 10.075 kasus dan 429 kematian serta Korea Selatan 7.979 kasus dan 71 kematian.
Di Indonesia pemerintah menyatakan 69 orang positif terjangkit COVID-19 dengan 4 kematian. Hingga sekarang telah ada 5 orang yang sembuh dari COVID-19 di Indonesia. Di Jepang, 9 WNI dari ABK Dream World dinyatakan sudah sembuh semua.
Baca juga: Pemerintah rahasiakan daerah penularan COVID-19 agar warga tak panik
Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2020