"Rupiah bisa menguat kurang dari Rp10.000 per dolar AS dalam beberapa bulan ke depan, karena dolar sedang melemah," kata Purbaya pada seminar Prospektif Bisnis 2009 di Jakarta, Selasa.
Menurut dia, nilai tukar dolar AS dalam satu minggu terakhir tengah mengalami pelemahan. Hal ini berlawanan dari prediksi spekulan yang mengatakan mata uang tersebut semakin menguat.
Prediksi bahwa dolar AS akan menguat akibat Amerika Serikat (AS) menarik dana besar-besaran untuk belanja di dalam negeri tidak terbukti, ujar dia.
"Spekulan lupa bahwa Amerika tidak perlu menarik uang karena bisa mencetak lagi. Ini yang dilakukan sehingga dolar melemah," ujar dia.
Namun di luar dari itu, Purbaya mengatakan nilai tukar rupiah terlalu lemah dibanding nilai tukar mata uang asing di negara-negara Asia lainnya.
Ia mengatakan nilai tukar rupiah saat ini hanya 80 persen saja dari value (nilai)-nya di tahun 2005.
Lebih lanjut, Purbaya mengatakan, perlu ada tekanan di luar sistem perbankan untuk memperkuat rupiah saat ini, karena idealnya rupiah berada di sekitar level Rp9.000 per dolar AS.
(*)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009
intinya....bekerjalah sebaik2nya bagi semua pegawai bank indonesia dan juga depkeu, jangan cuma memikirkan tunjangan dan gaji saja