AFP melaporkan pada 1900 GMT, euro naik menjadi 1,2982 dolar dari 1,2927 dolar di New York pada Jumat. Euro mencapai 1,3072 dolar pada Senin pagi, level tertinggi sejak 10 Februari.
Namun, dolar naik terhadap mata uang Jepang, mencapai 98,24 yen dari 97,91 yen pada Jumat.
Pertemuan 20 ekonomi berkembang dan maju (G-20) pada akhir pekan lalu, tidak mencapai konsensus sebuah paket stimulus baru, di tengah seruan Amerika Serikat untuk mengkoordinasikan pemompaan dana beberapa hari terakhir.
G-20 "menyediakan sedikit jalan untuk pasar," kata Jon Gencher dari BMO Capital Markets.
Dia mengatakan, pasar tampak bergerak dari greenback yang semulai dinilai aman, di tengah sinyal stabilisasi global ekonomi.
"Semuanya diberikan bergantian dalam sentimen, dolar melemah di seluruh papan di tengah miningkatnya selera berisiko," kata dia.
Para pelaku pasar sedang menunggu pertemuan dua hari Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) yang dimulai Selasa, dimana ketuanya, Ben Bernanke mungkin mengumumkan tindakan untuk mengembangkan pasokan uang melalui pembelian obligasi pemerintah AS, kata para dealer.
"Jika the Fed mengadopsi tindakan itu, selera berisiko para pelaku pasar akan pulih kembali dan euro akan naik," kata Hideki Amikura, seorang dealer senior Nomura Trust and Banking.
Sementara tindakan untuk mendoromg ekonomi AS secara umum positif bagi dolar, "safe-haven" (tempat berlindung yang aman) greenback dapat terus tertekan jika para investor terus memburu investasi berisiko, kata Amikura.
Para investor mata uang kemungkinan memantau pertemuan The Fed setelah Perdana Menteri China Wen Jiabao pekan lalu mengatakan China -- kreditor terbesar bagi AS -- mengkhawatirkan investasinya pada surat utang pemerintah AS.
Bernanke dalam sebuah wawancara televisi mengatakan ia memperkirakan resesi terburuk AS dalam satu dekade akan berakhir tahun ini, dan memproyeksikan tidak akan banyak bank besar yang jatuh.
Dalam perdagangan terakhir di New York, dolar berada pada 1,1852 franc Swiss dari 1,1845 franc pada Jumat. Pound berada pada 1,4082 dolar naik dari 1,3995 dolar.(*)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009