Jakarta (ANTARA) - Unit Pengelola wisata Monumen Nasional (Monas) menyatakan kawasan wisata Monas Jakarta tetap ramai dikunjungi oleh wisatawan domestik dan wisatawan asing meski saat ini di Indonesia dalam kondisi siaga penyebaran virus corona.
“Kami melakukan upaya pencegahan penyebaran virus corona dengan mendeteksi dini suhu badan pengunjung sebelum memasuki tempat wisata,” ujar Kasubbag TU Unit Pengelola Kawasan Monas Endrati Fariani di Jakarta, Jumat.
Dia mengatakan kalau ada pengunjung yang terlihat sakit dan suhu badannya mencapai 38 derajat ke atas akan kami periksa lebih lanjut dan diberi masker, kemudian akan kami antarkan ke pelayanan kesehatan terdekat.
Terkait jumlah pengunjung baik ke kawasan Monas maupun Tugu Monas, Endrati mengatakan pengunjung yang datang ke kawasan wisata tersebut sejak Februari sedikit mengalami penurunan jika dibandingkan pada Januari.
“Bila pada Januari jumlah kunjungan mencapai sebanyak 832.486 orang, maka pada Februari turun menjadi 663.167 orang. Sedangkan untuk wisatawan asing pada Januari mencapai 2.389 pengunjung dan pada Februari turun menjadi 1.715 pengunjung,” katanya.
Wisatawan tersebut sebagian besar berasal dari warga domestik yang didominasi oleh keluarga dan pelajar dengan rata-rata kunjungan per hari sebanyak 5.000 pengunjung dan bisa mencapai 20.000 orang pada akhir pekan atau hari libur tertentu.
Sedangkan untuk wisatawan asing justru sebaliknya, yaitu sekitar 150 pengunjung pada hari biasa dan hanya 20 orang sampai 30 orang per harinya.
“Penurunan pengunjung ini bisa karena beberapa kemungkinan, pertama adalah faktor cuaca yang ekstrem yang terjadi sejak awal Januari, kedua wabah virus Corona karena ada instruksi agar tidak keluar ke tempat keramaian,” ujarnya.
Baca juga: Pekan depan pemeriksaan maladministrasi revitalisasi Monas selesai
Baca juga: Bina Marga tak permasalahkan penundaan balap Formula E
Baca juga: Formula E di Monas resmi ditunda akibat COVID-19
Perlakukan sama
Terkait perlakuan terhadap wisatawan asing sebagai antisipasi virus Corona, Endarti mengatakan tidak ada perlakuan khusus, kecuali wisatawan tersebut membuat surat terlebih dahulu sebelum berkunjung ke Monas, biasanya ada maksud tertentu seperti membuat peliputan khusus dan akan ada pendampingan.
“Semua wisatawan kami perlakukan sama, baik domestik maupun asing, semua melalui pemeriksaan suhu dan disarankan memanfaatkan cairan antiseptik untuk antisipasi,” ujarnya.
Endarti juga berpesan kepada pengunjung yang ingin berwisata ke Monas agar tetap berhati-hati dan menjaga kesehatan dan sebaiknya tidak ke mana-mana jika kondisi badan sedang dalam keadaan tidak sehat.
Sementara itu, salah seorang Pemandu Wisata Unit Pelayanan Wisata Monas Rudi Noviar mengatakan untuk mengantisipasi virus Corona, selain memeriksa suhu tubuh wisatawan yang berkunjung, pihaknya juga menempatkan cairan antiseptik di lokasi strategis, seperti di dekat loket, dan di depan pintu antrian menuju puncak Monas.
Selain itu, menurut Rudi di setiap pintu masuk juga sudah ditempelkan beberapa poster atau selebaran yang berkaitan dengan informasi seputar virus Corona dan cara mencegahnya.
“Kami optimistis meski sedang ramai virus Corona, angka kunjungan diharapkan segera naik terutama dari kalangan pelajar. Sebab biasanya, saat liburan ujian nasional seperti saat ini, kelas IX melaksanakan ujian sementara siswa kelas VII dan kelas VIII mendapat tugas dari sekolah untuk berkunjung ke Monas,” katanya.*
Baca juga: Persiapan adu cepat jelang Formula E
Baca juga: Momentum di balik Formula E
Baca juga: Ombudsman periksa dugaan maladministrasi revitalisasi Monas-Formula E
Pewarta: Zita Meirina dan Zainiya Abidatun Nisa
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020