Bengkulu (ANTARA News) - Meski nilainya tergolong kecil senilai Rp800 ribu, peredaran uang yang dicurigai palsu kembali terjadi di Bengkulu tepatnya di Kecamatan Karang Tinggi Kabupaten Bengkulu Tengah. "Nilainya memang kecil Rp800 ribu tapi ini tetap masalah dan kita harapkan masyarakat langsung menyerahkan uang yang dicurigai palsu itu ke Bank Indonesia," kata Deputi Pemimpin Bank Indonesia Bidang Sistem Pembayaran Manajemen Intern dan Perbankan, Ahmad Bunyamin, di Bengkulu, Senin. Hal tersebut karena hanya BI satu-satunya institusi yang berhak menyatakan uang palsu (Upal) atau sebaliknya. "Sebaiknya kita pastikan dulu apakah benar palsu atau tidak dan harapan kita pihak kepolisian segera mengusut ini," katanya. Ahmad mengatakan kasus peredaran Upal di Bengkulu tergolong rendah dan sebagian besar terjadi di bagian Selatan Bengkulu seperti baru-baru ini ditemukan lokasi pemalsuan uang di Kabupaten Seluma meskipun hanya dalam skala kecil. "Kalau arah utara sangat jarang, dan kalau ini benar-benar Upal maka ini kasus baru untuk Bengkulu bagian Utara," terangnya. Data yang ada di BI, selama Januari dan Februari 2009, ditemukan Upal sebesar Rp720 ribu dengan rincian uang kertas dengan nilai Rp100 ribu sebanyak tiga lembar, nilai Rp50 ribu delapan lembar dan uang kertas Rp20 ribu sebanyak satu lembar. Upal ini diperoleh dari hasil penukaran masyarakat dan laporan dan bank-bank yang ada di Bengkulu yang diterima dari nasabahnya. Sementara data tahun 2008 terdapat Rp4,4 juta Upal yang diterima dari hasil penukaran dan laporan bank-bank. Rinciannya sebanyak 23 lembar uang kertas Rp100 ribu, 38 lembar uang kertas pecahan Rp50 ribu, sembilan lembar pecahan Rp20 ribu dan dua lembar pecahan Rp10 ribu. Ia mengatakan, cara mudah mengenali tanda uang kertas rupiah asli antara lain adanya tanda air pada kertas uang berupa gambar yang dapat dilihat bila diterawangkan ke cahaya. Terdapat benang pengaman yang ditanam di tengah ketebalan kertas sehingga tampak sebagai garis melintang dari atas kebawah. "Ada cetakan timbul yang terasa apabila diraba dan ada hasil cetak mengkilap yang berubah-ubah warnanya bila dilihat dari sudut pandang yang berbeda,"jelasnya.(*_
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009