Kupang (ANTARA) - Akademisi dari Universitas Muhammadiyah Kupang, Dr Ahmad Atang MSi, mengatakan, pembentukan Partai Amanat Nasional (PAN) Reformasi akan membangun stigma buruk terhadap Amin Rais.

"Bagi saya, jika keinginan tersebut direalisasikan maka akan membangun stigma buruk terhadap Amin Rais, karena Amin Rais adalah PAN dan PAN adalah Amin Rais," kata Atang kepada ANTARA di Kupang, Jumat, terkait usulan mengenai pembentukan partai baru, PAN Reformasi.

Mantan pembantu rektor I UMK itu menjelaskan, sejarah lahirnya partai politik di Indonesia adalah sejarah soal kekecewaan terhadap induk partai, karena ketidakpuasan terhadap proses politik di internal.

Baca juga: Asri Anas jelaskan wacana pembentukan PAN Reformasi

Sebut saja PDI Perjuangan yang lahir dari Partai Demokrasi Indonesia, Partai Hanura, Partai Gerindra, dan Partai NasDem lahir dari Partai Golkar.

Selain PDP lahir dari PDI Perjuangan, PBR lahir dari PPP, Partai Gelora lahir dari PKS dan Partai Matahari Bangsa (PMB) lahir dari PAN.

Para kader partai keluar dari partai induk, dan mendirikan partai baru, namun tidak semuanya berhasil eksis dalam peta politik nasional. Ada yang berhasil membangun partai seperti Partai Gerindra dan Partai Nasdem, tapi banyak juga yang gagal seperti Hanura, PMB, PDP dan PBR.

Baca juga: Kebebasan informasi kebablasan era reformasi kata PAN

Artinya, wacana Amin Rais akan membantuk partai baru, yakni PAN Reformasi memiliki sejarah yang sama seperti sejumlah partai yang sudah lahir sebelumnya.

Namun, bagi Atang, jika keinginan tersebut direalisasikan, maka akan membangun stigma buruk terhadap Amin Rais.

Hal ini terjadi karena stereotip Rais adalah PAN dan PAN adalah Amin Rais. Kata Atang, dengan mendirikan PAN Reformasi sama artinya dengan "bunuh diri".

Pewarta: Bernadus Tokan
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2020