Jakarta, (ANTARA News) - PT Pos Indonesia mulai mempersiapkan pembayaran bantuan langsung tunai (BLT) bagi rumah tangga miskin sasaran yang akan dilakukan tanggal 18 Maret mendatang.

Manajer Komunikasi Perusahaan PT.Pos Indonesia (Persero) Joesman Kartaprawira di Jakarta, Senin, mengatakan dana program BLT dari Kas Perbendaharaan Negara (KPN) sudah masuk ke rekening perusahaan dan segera didistribusikan ke rekening kantor-kantor cabang PT Pos Indonesia di semua wilayah.

"Kami bekerja sama dengan sejumlah bank jadi distribusi tidak akan makan waktu lama. Hari ini mungkin bisa selesai," katanya.

Selain itu, lanjut Joesman, kantor-kantor cabang PT Pos Indonesia di daerah juga sudah berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat terkait pelaksanaan pembayaran bantuan tunai senilai Rp200 ribu per rumah tangga miskin itu.

"Ini kan sudah yang ketiga, lanjutan dari dua tahap pembagian yang dilakukan tahun 2008, jadi persiapan yang harus dilakukan sudah tidak sebanyak seperti pada pelaksanaan yang pertama dulu," ujarnya.

Dia menjelaskan, tahun ini pihaknya tidak mencetak kartu BLT baru karena bantuan tersebut akan diberikan kepada rumah tangga miskin penerima bantuan tunai pada pembagian BLT tahap kedua tahun 2008.

"Tidak ada perubahan, rumah tangga sasaran sama dengan penerima BLT tahap kedua, sekitar 18,7 juta rumah tangga sasaran. Jadi tidak ada pencetakan kartu baru," katanya.

Rumah tangga miskin sasaran yang tahun lalu menjadi penerima bantuan tunai, kata dia, bisa langsung mengambil dana bantuan di kantor cabang PT Pos yang ditentukan dengan menggunakan kartu BLT tahun 2008.

"Data pada kartu itu nanti akan dicocokkan dengan data pada Daftar Pengawasan Pembayaran yang ada di PT Pos. Kalau sesuai langsung dibayar dan diberi tanda terima pembayaran di bagian belakang kartunya," kata Joesman.

Ia menambahkan, pembayaran dana bantuan tunai bagi rumah tangga miskin dilakukan dari tanggal 18 Maret sampai awal April 2009.

Tahun 2008, pemerintah mengalokasikan anggaran Rp14,1 triliun untuk program bantuan langsung tunai bagi 19,1 juta rumah tangga miskin selama tujuh bulan sebagai kompensasi atas kebijakan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak.

Namun demikian setelah proses validasi dan verifikasi, jumlah rumah tangga miskin penerima bantuan tunai Rp100 ribu/bulan/rumah tangga sasaran yang ditujukan untuk mempertahankan daya beli masyarakat miskin itu hanya sebanyak 18,7 juta rumah tangga miskin.

Tahun 2009, program itu dilanjutkan namun hanya untuk dua bulan. Pemerintah mengalokasikan dana total Rp3,811 triliun untuk program bantuan langsung tunai selama dua bulan bagi 18,7 juta rumah tangga miskin sasaran.(*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009