Kontrak berjangka utama New York, minyak mentah jenis "light sweet" untuk pengiriman April, turun 1,91 dolar AS menjadi 44,34 dolar AS per barel.
Kontrak berjangka minyak mentah "Brent North Sea" untuk penyerahan April, turun 38 sen menjadi 44,71 dolar AS per barel.
Beberapa analis memperkirakan Organisasi Negara-negara Eksportir Minyak (OPEC) akan memangkas produksinua lagi dalam pertemuan mereka di Wina, Minggu, dalam upaya menopang harga yang telah jatuh dari rekor tertinggi, setelah krisis ekonomi global memperlemah permintaan energi.
Tetapi, OPEC yang memproduksi 40 persen dari minyak mentah dunia, memutuskan untuk menahah diri dari pengurangan produksinya lagi.
Para menteri minyak OPEC menunda keputusan penurunan produksinya, setidaknya hingga Mei, untuk memberikan waktu kepada negara-negara kaya dan berkembang merespon krisis ekonomi global.
"Hal itu diperpanjang hingga Mei," kata menteri perminyakan Irak, Hussein al-Shahristani, kepada para reporter di Wina, setelah pertemuan.
Untuk menteri perminyakan Aljazair Chakib Khelil, hal itu adalah "sebuah respon positif" yang akan "memberikan peluang kepada G-20 untuk melakukan pekerjaan mereka pada 2 April. Mereka dapat membuat suatu keputusan, kami akan membuat keputusan kami pada 28 Mei."
Para pemimpin dari kelompok 20 (G-20) negara-negara kaya dan sedang berkembang akan bertemu di London bulan depan, untuk membicarakan tindakan penanganan pelambatan ekonomi dunia.
Sekretaris Jenderal OPEC Abdalla Salem El-Badri menjelaskan bahwa kartel dapat efektif memperketat kondisi pasar minyak melalui pembuatan kepastian, bahwa negara-negara anggota melaksanakan sepenuhnya penurunan yang disepakti tahun lalu.
OPEC telah memangkas produksinya sebanyak tiga kali sejak September, karena harga minyak mentah merosot dari posisi puncak di atas 147 dolar AS pada Juli 2008.
Pada pertemuan tentang produksi Desember lalu di Oran, Aljazair, OPEC memutuskan sebuah rekor penurunan produksi 2,2 juta barel per hari dari kuota produksi, membawa total penurunan tiga kali pertemuan menjadi 4,2 juta barel per hari.(*)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009