Di bawah ini poin-poin komunike akhir yang dikeluarkan pada akhir konferensi ke-152 OPEC di Wina, Minggu.
--Dunia tengah menderita resesi terburuk dalam beberapa dasawarsa, di mana berbagai ancaman telah mendorong harga turun drastis pada 2009. OPEC berharap pertemuan negara-negara baru tumbuh dan negara kaya kelompok 20 (G20) pada 2 April mendatang mungkin dapat membawa "perbaikan substansial" dalam ekonomi dunia.
--Krisis ekonomi mempunyai "dampak sangat dalam" pada permintaan minyak, yang diperkirakan turun dengan satu juta barel per hari pada 2009 menjadi 84,6 juta barel per hari. Cadangan minyak masih tetap di level tinggi--yang cenderung menekan harga.
--Pasokan minyak oleh negara-negara bukan anggota OPEC, termasuk Rusia diperkirakan tumbuh dengan 0,4 juta barel per hari pada 2009 menjadi 50,7 juta barel per hari, mengakibatkan permintaan untuk minyak OPEC pada 2009 menurun menjadi 29,1 juta barel per hari, turun dengan 1,8 juta barel di banding 2008.
--OPEC mengatakan kaartel terebut telah membuat berbagai upaya untuk menahan kelebihan pasokan dan pada Februari mengadakan 80 persen dari produksi yang pengurangannya disepakati pada Desember lalu, yang ditetapkan pada 4,2 juta barel per hari. Langkah-langkah tersebut di mana membantu menstabilkan harga.
--Organisasi tersebut berkomitmen untuk "menstabilkan pasar", menjamin pasokan reguler minyak untuk para konsumen pada tingkat harga yang pantas tidak hanya bagi ekonomi dunia (dan) bagi konsumen tetapi juga untuk menjamin kecukupan pasokan ke depan."
--Konferensi tersebut memperpanjang jabatan Abdalla Salem El-Badri dari Libya sebagai Sekjen OPEC untuk tiga tahun lagi mulai 1 Januari 2010.(*)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009