ini sebagai bentuk kepedulian almamater Unnes kepada kampusnya
Semarang (ANTARA) - Alumni Universitas Negeri Semarang (Unnes) menyampaikan surat pernyataan sikap yang ditujukan kepada Rektor Fathur Rokhman yang berisi kritikan atas tujuh tahun kepemimpinan orang nomor satu di perguruan tinggi tersebut.
Koordinator Alumni Unnes Menggugat, Hanendya Disha Raharja, di Semarang, Kamis, mengatakan, banyak permasalahan yang muncul selama 7 tahun kepemimpinan Fathur Rokhman.
Beberapa permasalahan yang terjadi itu antara lain kebijakan Sumbangan Pengembangan Institusi (SPI) bagi mahasiswa jalur mandiri, sanksi kepada mahasiswa yang dinilai lantang menyuarakan penolakan atas kebijakan universitas, hingga masalah dugaan plagiarisme.
Baca juga: Pelapor plagiarisme gugat Rektor Unnes ke pengadilan
Baca juga: Unnes surati BEM untuk tunda debat "Rektor vs Sucipto"
"Pernyataan sikap ini sebagai bentuk kepedulian almamater Unnes kepada kampusnya," katanya.
Menurut dia, terdapat beberapa yang disampaikan dalam surat tersebut, seperti harapan agar Unnes membuka ruang berekspresi dan berpendapat seluas-luasnya.
"Hentikan segala tindakan represif dan kriminalisasi," katanya.
Ia mengatakan, rektor harus bertanggung jawab atas segala tindakan anti-demokrasi yang melibatkannya di lingkungan Unnes.
Baca juga: Penonaktifan dosen Unnes diduga dilatarbelakangi plagiarisme rektor
Baca juga: Unnes menonaktifkan dosen penghina presiden
Para alumnus juga meminta rektor menjunjung tinggi marwah kampus dengan memisahkan kepentingan pribadi dan lembaga.
Pernyataan sikap tersebut ditandatangani oleh 271 alumnus Unnes yang merupakan lulusan dari berbagai fakultas.
Surat pernyataan sikap tersebut diserahkan bersama dengan sebuah karangan bunga.
Surat itu sendiri diterima oleh Wakil Rektor III yang mewakili Rektor Fathur Rohkman.
Baca juga: Mendikbud diminta tuntaskan polemik dugaan plagiarisme Rektor Unnes
Baca juga: Unnes pertanyakan dasar hukum UGM periksa Fathur Rokhman
Baca juga: Ombudsman minta UGM terbuka soal pemeriksaan disertasi Rektor Unnes
Pewarta: Immanuel Citra Senjaya
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020