Lahore (ANTARA News) - Pemimpin oposisi utama Pakistan Nawaz Sharif yang berpidato di hadapan massa yang berkumpul dekat rumahnya di Lahore, Minggu menolak perintah polisi untuk tetap tinggal di rumah sesuai dengan keputusan pihak berwenang yang mengenakan tahanan rumah terhadapnya.
"Kita tidak menyetujui keputusan ini. Tahanan rumah adalah tidak sah dan tidak bermoral. Semua keputusan ini tidak konstitusional," katanya di hadapan massa dalam pidato yang disiarkan langsung di jaringan-jaringan televisi Pakistan seperti dilaporkan AFP.
Sharif, mantan perdana menteri yang bulan lalu dilarang pengadilan memegang jabatan publik, menjadi tokoh utama bagi protes-protes anti pemerinttah yang akan bergerak dari kota Lahore ke Islamabad, Minggu.
"Mari bergabung dengan saya. Saya akan meninggalkan rumah. Saatnya tiba untuk bergerak bersama," kata Sharif.
"Mereka tidak dapat mencegah emosi rakyat. Rakyat menunggu hari ini untuk waktu lama . Mereka tidak dapat menghalangi kita," katanya.
Polisi sebelumnya mengenakan tahanan rumah selama tiga hari di rumahnya di Lahore. Berdasarkan perintah itu ia tidak diizinkan meninggalkan rumahnya.
Seorang wartawan AFP dekat rumahnya mengatakan sebuah mobil disiapkan untuk membawa dia ke para pengacara yang berkumpul di gedung pengadilan tinggi di tengah kota Lahore. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009