Pesan tersebut disampaikan melalui alat perekam yang disiarkan oleh TV pan-Arab, Al-Jazeera, Sabtu.
Berita ini disampaikan oleh IntelCenter diambil dari Media As-Sahab milik Al Qaidah pada Januari 2009, yang menunjukkan keberadaan Osama bin Laden.
Amerika Serikat Sabtu mengabaikan rekaman audio terakhir pemimpin Al Qaeda, Osama bin Laden tersebut yang mengatakan tidak ada yang baru dari rekaman tersebut.
"Adalah jelas bahwa beberapa pemimpin Arab terlibat dengan Zionis melawan rakyat kami," kata bin Laden dalam rekaman pendek yang diudarakan di Al-Jazeera, tanpa menyebut siapa negara-negara Arab itu.
Ia mengatakan, para pemimpin Arab `munafik` padahal `pembebasan Jerusalem diinginkan oleh para pemimpin Arab` untuk perjuangan dan pembebasan rakyat Arab.
Osama menyebutkan, serangan Israel terhadap Gaza merupakan `bencana bagi rakyat Gaza`, dan mengatakan bahwa hal itu juga merupakan `peristiwa bersejarah dan suatu tragedi`.
Ia berpendapat dunia Arab perlu menugaskan komite para pakar dari dunia Islam untuk membentuk suatu badan penasehat untuk masa depan kawasan ini, "bukan pemimpin yang dibentuk oleh sikap munafik".
Ia juga menyerukan para mujahidin di Irak, dan mengatakan bahwa Al Qaidah harus `pergi ke Jordania melalui laut dan sungai untuk membebaskan Palestina`.
Keotentikan rekaman itu belum diperiksa, karena TV satelit yang bermarkas di Doha itu tidak menjelaskan darimana pihaknya memperoleh rekaman tersebut.
Rekaman terakhir ini adalah yang kedua dilakukan oleh bin Laden dalam dua bulan terakhir, yang difokuskan pada masalah Gaza. Dalam rekaman sebelumnya, pada Januari, dia juga menyerukan jihad terhadap Israel.
Pasukan Israel melakukan operasi militer selama 22 hari terhadap Jalur Gaza yang berakhir pada 18 Januari, yang menurut negara Yahudi itu serangan tersebut dilakukan sebagai balasan atas serangan-serangan roket dari Gaza ke wilayah Israel.
Lebih dari 1.400 orang Palestina dan 13 warga Israel tewas dalam serangan itu, demikian seperti dikutip Xinhua dan OANA. (*)
Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009