Blitar (ANTARA) - Aparat Kepolisian Resor Kota Blitar, Jawa Timur, menyelidiki dugaan kasus penyebaran berita bohong atau hoaks tentang merebaknya virus corona lewat jejaring sosial Facebook yang dilakukan oleh pemilik akun Facebook, Eka Pras.
Kapolres Kota Blitar AKBP Leonard M Sinambela mengemukakan pihaknya sudah mengetahui pemilik akun tersebut, yakni EP (23), warga Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar.
Baca juga: Begini cara Facebook Indonesia perangi hoaks corona
Baca juga: Deteksi 196 hoaks, Menkominfo minta bantuan platform untuk "take down"
Baca juga: Polda Lampung tangkap IRT sebarkan hoaks virus corona
"Setelah kami klarifikasi, status itu ternyata editan. Pemilik akun Facebook, Eka Pras mengakui telah mengedit tulisan status lama dengan narasi terkait virus corona. Status itu sempat viral dan menimbulkan keresahan di masyarakat. Lalu, kami melakukan penyelidikan terkait kasus itu," katanya di Blitar, Kamis.
Adapun status yang ditulis oleh EP tersebut tentang adanya virus dari China dan menyerang banyak warga bumi. Berikut isi lengkap dari tulisan EP.
"Awal tahun 2020 nanti akan ada virus dari China, menyerang hampir 1/3 manusia di bumi.. mau percaya silakan..tidak juga gapapa..", tulisnya di status Facebook miliknya.
Dalam keterangan waktu di status itu tertanggal 31 Desember 2016, sehingga seakan-akan, pemilik akun FB Eka Pras bisa meramal kejadian merebaknya virus corona yang pertama kali diketahui dari Wuhan, China, pada 2020 ini. Postingan status dari akun Facebook, Eka Pras itu kemudian viral, sehingga polisi melakukan tindakan.
Polisi telah meminta keterangan dari yang bersangkutan. Namun, ia masih sebagai saksi terkait dengan status yang telah dibuatnya di Facebook.
Kepada polisi, pemilik akun Facebook Eka Pras tersebut mengakui akun itu miliknya. Ia juga telah mengunggah status terkait merebaknya virus corona. Dia juga mengaku, status soal virus corona yang diunggahnya adalah hasil editan dari status lama miliknya.
"Saya hanya bercanda, mengikuti postingan akun lain yang membuat status soal virus corona. Postingan itu saya screenshot lalu saya buat story di WA. Saya tidak punya niat apa-apa, hanya buat bercanda," kata EP.
Ia juga mengaku langsung membuat klarifikasi dari status miliknya, namun dirinya tidak menyangka ternyata status tersebut langsung viral dan meresahkan banyak orang.
"Saya langsung buat klarifikasi kalau status saya soal virus corona itu tidak benar. Di klarifikasi itu, juga saya sebutkan saya bukan orang sakti yang bisa meramal masa depan," ujar EP, yang bekerja jual beli telepon seluler secara daring serta melayani perbaikan telepon seluler yang rusak tersebut.
Polisi juga sudah membuat salinan dari akun Facebook, EP yang bertuliskan tentang virus tersebut. Ia diperiksa intensif di Mapolresta Blitar. Ia juga hadir saat rilis yang dilakukan secara langsung oleh Polresta Blitar, Kamis sore. Dengan mengenakan kaos, serta kopyah, EP terlihat lesu.
Baca juga: Narasi satu pintu, cara pemerintah meminimalisir hoaks virus corona
Pewarta: Asmaul Chusna
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2020