Seoul (ANTARA News/AFP) - Pemimpin tertinggi Korea Utara Kim Jong-Il memuji rezim komunisnya sebagai `tak dapat dikalahkan,` demikian media ini Minggu, di tengah ketegangan yang terus memuncak menyusul rencana peluncuran roket.
Kim menyampaikan pernyataan itu saat menyaksikan salah satu penampilan latihan kesatuan-kesatuan artilerinya, kata kantor berita Korea Utara KCNA tanpa menjelaskan tanggal dan lokasi latihan itu.
"Benteng sosialis kami tak bisa dikalahkan, dan revolusi kami menjamin suatu kemenangan karena kami mempunyai barisan-barisan elit seperti baja," kata Kim seperti dikutip KCNA.
Pekan lalu, negara komunis ini memberitahu penerbangan dan agen-agen pelayaran internasional, bahwa pihaknya akan meluncurkan satelit komunikasi antara 4-8 April.
Seoul dan Washington mengatakan, pemberitahuan peluncuran satelit itu hanya kedok bagi uji coba rudal jarak jauh Taeopodong-2, yang secara teknik diperkirakan mampu mencapai daratan Amerika Serikat.
Ini akan menjadi uji coba peluncuran rudal jarak jauh ketiga, sejak uji coba pertama tahun 1998.
Korea Utara Senin memutus saluran telepon dan faksimili militer kedua negara yang digunakan untuk mengawasi penyeberangan perbatasan dan menempatkan 1,2 juta anggota angkatan bersenjatanya dalam siaga tempur guna memprotes latihan militer tahunan AS-Korea Selatan.
Perbatasan dengan Korea Selatan masih ditutup selama tiga hari berturut-turut dan menyebabkan ratusan warga Korea Selatan terlantar di Korea Utara. (*)
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009