"Hari ini tidak ada yang ditolak masuk di Bandara Juanda. Kalau beberapa hari yang lalu memang ada, namun bukan karena terjangkit COVID-19," kata Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas 1 Surabaya Muhammad Budi Hidayat saat dikonfirmasi, Kamis malam.
Dia menjelaskan sejumlah WNA yang sebelumnya ditolak masuk ke Bandara Juanda berasal dari China, Korea Selatan, Italia dan Iran.
"Mereka tiba dengan satu pesawat, dan bukan karena terjangkit COVID-19, melainkan karena ketidaksesuaian sistem keimigrasian, hal ini sesuai Surat Edaran Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) dan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham)," katanya
"Jadi bukan karena terjangkit virus corona. Mereka ditolak masuk sistem keimigrasian," ucapnya.
Budi mengatakan pengawasan penumpang di Bandara Internasional Juanda Surabaya telah dilakukan, dan sesuai dengan standar operasi prosedur (SOP) sebagai langkah antisipasi penyebaran virus corona di bandara setempat.
"Pengawasan selalu kami lakukan sesuai dengan standar, mulai pemeriksaan suhu tubuh penumpang sampai dengan pengisian kartu kesehatan," katanya .
Baca juga: Kalteng lakukan pengawasan enam pasien terkait Covid-19
Sebelumnya, petugas gabungan TNI AL bersama pemangku kepentingan juga telah membentuk satgas corona di bandara itu untuk memudahkan koordinasi pengawasan virus corona atau COVID-19.
Komandan Lanudal Juanda, Kolonel laut pelaut M Thohir mengatakan, dengan adanya satgas akan memudahkan koordinasi dan pengawasan terhadap penyebaran virus corona.
"Kalau memang ditemukan ada yang terkena virus itu bisa dilakukan tindakan cepat. Kalaupun dibutuhkan nanti ada pesawat milik TNI yang membantu," katanya.
Selain itu, kata dia, pihaknya juga menyiagakan anggotanya untuk membantu petugas di bandara setempat.
Baca juga: Tidak hanya La Liga, Spanyol juga tangguhkan kompetisi lainnya
Baca juga: Kondisi pasien RSUD Singkawang yang diduga corona semakin membaik
Baca juga: Diduga tertular virus corona, skuat Real Madrid harus dikarantina
Baca juga: Pemkot Pangkalpinang sosialisasi pencegahan infeksi virus corona
Pewarta: A Malik Ibrahim/Hanif Nashrullah
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2020