Jakarta (ANTARA News) - Menteri Negara Koperasi dan UKM, Suryadharma Ali, mengatakan, kekacauan aturan tentang tata ruang mengakibatkan terhambatnya upaya menumbuhkan wirausaha baru. "Tata ruang pembangunan wilayah selama ini terbuktu kurang menunjang tumbuhnya wirausaha baru," kata Suryadharma Ali, di Jakarta, Jumat. Ia mengatakan, pada dasarnya semangat untuk menumbuhkan wirausaha baru sudah ada dalam masyarakat di Tanah Air. Dengan demikian pada dasarnya pemerintah hanya perlu mendukung dan memfasilitasi hal itu dengan menyediakan wadah atau tempat usaha yang memadai. "Namun sayangnya hal itu tidak dilakukan sehingga banyak calon-calon wirausaha yang sebenarnya potensial menempati ruang-ruang yang bukan peruntukannya untuk mengembangkan usaha," katanya. Hal itu justru akan menjadi pedang bermata dua bagi kedua belah pihak baik bagi masyarakat yang bersangkutan maupun pembuat kebijakan sebagai pemangku kepentingan di wilayah tersebut. "Selain itu adanya penataan ruang yang tidak konsisten juga menyebabkan munculnya kantong-kantong kemiskinan yang baru," katanya. Menurut dia, kondisi yang terjadi saat ini dalam kaitannya dengan tata ruang adalah calon-calon wirausaha itu berkejaran dengan sistem yang tidak mendukung. Oleh karena itu, untuk menekan dampak kekacauan tata ruang tersebut pihaknya melaksanakan berbagai program. Salah satunya memfasilitasi dan memberikan peluang kepada calon-calon wirausaha baru untuk memiliki kios dan berjualan di Pasar Tanah Abang Jakarta Pusat. Selain itu program serupa dilakukan di Pusat Grosir Cililitan (PGC), Jakarta Timur. "Kami juga mendorong kerja sama pembiayaan antara perbankan dengan pedagang yang akan menempati BTC di Bukittinggi, Sumatera Barat," katanya. Bahkan, pihaknya juga memfasilitasi pedangan skala mikro di pasar Sijunjung Sumatera untuk merehabilitasi total pasar tradisional bersama Pemda setempat.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009