Ketua Umum PPAD Soerjadi di Jakarta, Jumat, mengatakan, semua komponen bangsa harus mewaspadai munculnya ekses-ekses liar yang dapat mengusik ketentraman, mengundang konflik, kekerasan bahkan keretakan bangsa menjelang Pemilu 2009.
"Beberapa ekses liar itu antara lain banyaknya peserta Pemilu mendorong tingginya semangat kompetisi yang tinggi hingga kadang mengabaikan etika berdemokrasi," katanya.
Tidak adanya etika demokrasi yang ditengarai dengan maraknya politik uang, pelanggaran terhadap aturan kampanye, kampanye hitam bisa berujung pada kekerasan karena para kompetitor dan partisan tidak saling mengapresiasi.
"Selain itu, penyiapan penyelenggaraan Pemilu oleh KPU/KPUD, yang kedodoran atau tidak memadai akan menghasilkan Pemilu yang kurang berkualitas yang akan menghasilkan pula anggota legislatif dan pemerintahan yang berkualitas," tutur Soerjadi.
Potensi ancaman lainnya, lanjut dia, krisis ekonomi global yang kini terjadi telah mengakibatkan sejumlah persoalan sosial ekonomi seperti tingginya angka pengangguran dan tingginya krimnalitas. "Jika anggota legislatif dan pemerintahan yang dihasilkan tidak berkualitas maka dikhawatirkan perjalanan bangsa ini akan mengalami `chaos`," ungkapnya.
Karenannya, sangat disesalkan jika Pemilu 2009 yang menelan biaya cukup besar yakni sekra Rp96 triliun jika hanya menghasilkan legislatif dan pemerintahan yang kualitsasnya jauh dari harapan, lanjut Soerjadi.
Bagi PPAD yang penting bukan latar belakang pemimpin bangsa ini, apakah militer atau sipil. "Tetapi lebih penting bagaimana mereka dapat membawa bangsa ini ke arah yang lebih baik berdasarkan Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika dan UUD 1945," ujarnya.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009