Kuala Lumpur (ANTARA) - Kantor Perdana Menteri Malaysia menyarankan khutbah sholat Jumat diperpendek saat negara menghadapi pandemi wabah Covid-19.
Menteri Kantor Perdana Menteri Hal Ehwal Agama, Datuk Seri DrZulkifli Mohamad Al-Bakri menyampaikan saran tersebut usai menghadiri Majelis Tausiyah AM agensi agama di Masjid Tuanku Mizan Sultan Zainal Abidin di Putrajaya, Kamis.
Dia mengatakan khutbah perlu langsung kepada pesan yang hendak disampaikan.
Mufti Wilayah Persekutuan tersebut mengatakan saran tersebut diantara lima kertas kerja yang akan dikemukakan kepada Majlis Fatwa untuk mendapatkan solusi berhubung situasi yang terjadi sekarang ini.
Dalam kertas kerja Zulkifli menyarankan agar jamaah mengambil wudlu di rumah dan pihak masjid diminta menyediakan masker dan cairan pembasmi kuman sebagai langkah pencegahan.
“Mereka yang mengalami simptom Covid-19 tidak perlu hadir sholat Jumat karena termasuk dalam golongan orang yang sakit,” katanya.
Dia mengatakan yang dinyatakan positif Covid-19 dibolehkan tidak mengerjakan sholat Jumat tetapi diganti dengan sholat dhuhur di rumah masing-masing.
Dia juga menyarankan mengadakan perbincangan dengan Majelis Fatwa berhubung nikah kawin dan pengurusan mayat yang terkena Covid-19.
Baca juga: Malaysia lacak 5.000 orang yang diduga terkena corona di masjid
Baca juga: Malaysia perluas larangan wisatawan China akibat penyebaran corona
Baca juga: GOT7 batalkan konser di Malaysia karena penyebaran virus corona
Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2020