Mladic, buron terakhir yang tersisa dari perang Bosnia 1992-95, telah dituduh oleh pengadilan kejahatan perang PBB melakukan pemusnahan suku bangsa karena pembunuhan besar-besraan atas 8.000 pria dan anak laki-laki Muslim di Srebrenica pada 1995 dan pengepungan 43 bulan atas kota Sarajevo.
"Operasi itu berhasil sepenuhnya. Kami telah menyita tujuh kotak pekerjaan tulis-menulis dan media magnetik," Pat O`Callahaghan, jurubicara pasukan perdamaian UE, EUFOR, mengatakan melalui telrfon. Ia mengatakan pasukan itu sekarang akan memeriksa material tersebut.
Penggerebekan rumah dan properti bekas rekan Mladic, Dusan Todic, itu dilakukan oleh tentara Portugal, Hongaria, Inggris dan Italia, kata O`Callaghan. Ia menambahkan bahwa keluarga Todic telah bekerjasama.
Beberapa saksi mengatakan tentara telah merintangi jalanan di pusat Banja Luka, kota terbesar di Republik Serbia Bosnia, sehingga menimbulkan kemacetan lalulintas.
EUFOR telah meningkatkan pencariannya atas informasi mengenai Mladic dalam beberapa bulan belakangan ini.
Penangkapannya merupakan syarat penting bagi kemajuan Serbia ke arah keanggotaan Uni Eropa dan para pejabat Serbia telah mengatakan ia akan ditangkap dan diserahkan ke pengadilan kejahatan perang PBB yang bermarkas di Den Haag tahun ini.
Ratko Mladic adalah satu dari dua tersangka penjahat perang utama dalam perang Bosnia, di samping Radovan Karadzic --yang telah melarikan diri selama bertahun-tahun sejak perang itu berakhir pada 1995. Karadzic telah ditangkap belum lama ini dalam penyamarannya di Serbia dan sekarang sedang diadili di Den Haag, Belanda.
Upaya untuk menangkap dua buron itu berulang kali gagal karena, menurut dugaan yang beredar, keduanya dilindungi oleh para pejabat dan masyarakat Serbia.(*)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009