Beograd (ANTARA News/Reuters) - Pengadilan kejahatan perang Serbia telah memenjarakan 13 personil paramiliter Serbia, Kamis, karena pembunuhan 1991 atas 200 warga Kroasia, di antara kekejaman perang yang mencerai-beraikan Yugoslavia.
Komandan lokal Miroljub Vujovic dan enam terdakwa lain dijatuhi hukuman 20 tahun penjara masing-masing pada pengadilan ulangan yang kedua. Enam terdakwa yang lain dipenjarakan selama antara lima dan 15 tahun.
Kasus itu merupakan ujicoba atas kemampuan sistem hukum Serbia untuk mengadili para tersangka karena kejahatan perang yang dilakukan dalam 13 tahun masa jabatan bekas presiden Slobodan Milosevic.
Pembunuhan besar-besaran Ovcara itu terjadi ketika Militer Rakyat Yugoslavia yang didominasi orang Serbia menyerbu kota Vukovar di Kroasia timur pada November 1991, setelah pengepungan yang berlangsung beberapa bulan.
Putusan itu mengatakan bahwa personil paramiliter Serbia tersebut, yang dipimpin oleh Vujovic, telah membawa para tawanan perang Kroasia dalam sejumlah kelompok kecil ke peternakan babi Ovcara, tempat mereka diberondong dengan senjata.
"Orang-orang yang masih bergerak dihabisi dengan pistol," kata putusan hakim itu.
Pengadilan membebaskan lima terdakwa karena tidak dapat menemukan cukup bukti mereka telah mengambil bagian dalam pembantaian itu. Penuntut mengumumkan mereka akan naik banding terhadap pembebasan tersebut.
Pengacara orang-orang yang dihukum itu mengatakan mereka akan mengajukan banding ke mahkamah agung Serbia.
Bruno Vekaric, jurubicara penuntut kejahatan perang, mengatakan ia puas dengan hukuman itu tapi keluarga korban mengatakan hukuman itu terlalu singkat.
"Saya kaget," kata Veronika Dusko, salah satu anggota keluarga. "Kejahatan seperti itu, dan hukumannya sangat rendah. Itu tidak adil, itu gila."
Pada 1991, Kroasia menyatakan kemerdekaan dari bekas Yugoslavia yang komunis, yang memicu pemberontakan bersenjata oleh etnik Serbianya, yang memperoleh dukungan dari militer federal dan pemerintah Milosevic, yang didominasi etnik Serbia di Beograd.
Perang di Kroasia berakhir pada 1995, setelah tentaranya menyerbu wilayah yang dikuasai orang Serbia di sana.
Pengadilan pertama atas para tersangka pembunuhan besar-besaran di Ovcara itu diadakan pada 2005, tapi mahkamah agung menjungkirbalikkan hukuman pada 2007 atas dasar ketidak-beresan prosedural dan memerintahkan pengadilan ulang kedua.(*)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009