Terpengaruh dampak penurunan tajam metal platinum dan berlian, produksi pertambangan seluruhnya selama tiga bulan hingga Januari 2009 menurun 10,7 persen dari level tiga bulan sebelumnya.
Afsel mampu memproduksi emas sebanyak 220.127 kilogram tahun lalu, level terendah sejak 1922, karena negeri itu mengalami demonstrasi dengan kekerasan oleh para pekerja tambangnya sehingga menyusutkan produksinya, kata Kamar Dagang Pertambangan Afsel, bulan lalu.
Industri pertambangan utama Afsel itu juga terkena dampak gejolak 2008, yang mulai Januari terjadi kekurangan listrik di seluruh negeri yang memaksa lokasi penambangan ditutup selama sepekan -- pertama kalinya pertambangan emas ditutup sejak perang Anglo-Boer pada pergantian abad lalu.
Emas masih salah satu produk ekspor terbesar di Afsel, tercatat tujuh persen dari seluruh kiriman ekspor ke luar negeri.
Pertambangan emas di Afsel mempekerjakan 166.000 orang, yang industrinya menyumbang sekitar 2,5 persen dari perekonomian negaranya.(*)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009