Peshawar, Pakistan (ANTARA News/AFP/Reuters) - Pasukan paramiliter yang didukung sejumlah jet dan helikopter meriam melancarkan serangan Kamis yang menewaskan 18 militan di sebuah daerah suku bergolak Pakistan yang berbatasan dengan Afghanistan, kata seorang pejabat keamanan.
"Sedikitnya 18 militan tewas, termasuk seorang komandan penting," kata pejabat keamanan itu kepada AFP. Ia tidak menyebutkan jati-diri komandan tersebut.
"Helikopter-helikopter meriam, jet dan artileri membom dan menghancurkan sejumlah tempat persembunyian militan di beberapa daerah Mohmand," kata pejabat itu.
"Tidak ada korban di pihak pasukan keamanan," tambahnya.
Jumlah kematian militan itu tidak bisa dikonfirmasi secara independen karena daerah yang diserang militer itu ditutup.
Mohmand adalah satu dari tujuh daerah suku yang dilanda kekerasan di Pakistan baratlaut, dimana militan Taliban beroperasi aktif.
"Daerah itu merupakan pangkalan utama militan dan mereka melakukan serangan-serangan terhadap pasukan keamanan dari sana... kini militan-militan itu diburu," kata seorang jurubicara pasukan paramiliter di daerah tersebut.
Kawasan suku Pakistan, terutama Bajaur, dilanda kekerasan sejak ratusan Taliban dan gerilyawan Al-Qaeda melarikan diri ke wilayah itu setelah invasi pimpinan AS pada akhir 2001 menggulingkan pemerintah Taliban di Afghanistan.
Pemimpin Al-Qaeda di Pakistan dan deputinya tewas pada 1 Januari dalam serangan udara yang diduga dilakukan pesawat tak berawak AS di Waziristan Selatan, menurut sejumlah pejabat keamanan setempat.
Para pejabat yakin bahwa Usama al-Kini, yang disebut-sebut sebagai pemimpin operasi Al-Qaeda di Pakistan, mendalangi serangan bom truk terhadap Hotel Marriott di Islamabad pada September lalu, dan memiliki hubungan dengan serangan-serangan bom pada 1998 terhadap Kedutaan Besar AS di Afrika.
Pasukan Amerika menyatakan, daerah perbatasan Pakistan digunakan kelompok militan sebagai tempat untuk melakukan pelatihan, penyusunan kembali kekuatan dan peluncuran serangan terhadap pasukan koalisi di Afghanistan.
Pakistan mendapat tekanan internasional yang meningkat agar menumpas kelompok militan di wilayah baratlaut dan zona suku di tengah meningkatnya serangan-serangan lintas-batas pemberontak terhadap pasukan internasional di Afghanistan.
Pakistan menempatkan sekitar 120.000 prajurit di sepanjang perbatasan itu dan menekankan bahwa tanggung jawab menghentikan penyusupan juga bergantung pada pasukan keamanan yang berada di Afghanistan.
Islamabad juga menegaskan bahwa setiap tindakan terhadap militan di dalam wilayah Pakistan akan dilakukan oleh pasukan Pakistan.
Hubungan antara AS dan Pakistan, dua sekutu utama dalam perang melawan terorisme, tegang akibat peningkatan serangan udara AS akhir-akhir ini dan serangan darat di kawasan suku tersebut.
Menurut militer Pakistan, lebih dari 1.500 militan tewas sejak mereka melancarkan ofensif di Bajaur pada awal Agustus, termasuk komandan operasional Al-Qaeda di kawasan itu, Abu Saeed Al-Masri yang berkebangsaan Mesir.
Daerah itu juga dihantam serangan rudal yang hampir mengenai Ayman al-Zawahiri, orang kedua Osama bin Laden, pada Januari 2006.
Terdapat sekitar 70.000 pengungsi Afghanistan di Bajaur, yang tinggal di sana sejak akhir 1970-an setelah mereka melarikan diri dari invasi Uni Sovyet ke Afghanistan.(*)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009