Jakarta (ANTARA News) - Departemen Perindustrian (Depperin) menyerukan kepada kalangan Pegawai Negeri Sipil (PNS) menggunakan Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) hasil produksi dalam negeri guna mendongkrak kinerja industri dan menciptakan sedikitnya 100 ribu lowongan kerja baru.

"Kami telah melakukan pertemuan dengan Pak Taufik (Menpan), Pak Bambang Sudibyo (Mendiknas) dan Pak Mardiyanto (Mendagri) agar masing-masing kami mengeluarkan kebijakan PNS menggunakan tekstil domestik," ujar Menperin Fahmi Idris di Jakarta, Kamis, peluncuran Pameran Produksi Indonesia 2009 yang akan diselenggarakan pada 13-17 Mei 2009 di Jakarta International Expo, Kemayoran.

Ia mengatakan tindakan atau kebijakan itu diperlukan sebagai salah satu upaya mendorong peningkatan penggunaan TPT lokal guna membantu industri TPT nasional yang terancam penurunan produksi akibat melemahnya permintaan di pasar ekspor.

Menurut Fahmi, akibat anjloknya permintaan pasar ekspor, misalnya, industri TPT nasional seperti PT Sritex menurunkan harga sampai 50 persen agar bisa masuk ke pasar Amerika Serikat (AS).

Hal itu dilakukan agar bisa bersaing dengan TPT asal China yang mampu memberi potongan harga sampai 80 persen di pasar utama tujuan ekspor TPT dari berbagai negara di dunia.

"Kita bisa melakukan hal itu (potongan harga sampai 80 persen) kalau bisa meningkatkan produktivitas dan kuat dalam inovasi teknologi," ujarnya.

Namun, menurut Fahmi, Indonesia dengan penduduk sekitar 225 juta jiwa juga merupakan pasar yang besar yang bisa optimalkan manfaatnya bagi industri dalam negeri, termasuk TPT. Apalagi kemampuan industri TPT nasional telah mampu tembus pasar ekspor.

"Saat ini kebutuhan tekstil domestik mencapai sekitar 1,3 juta ton per tahun, dari jumlah itu sekitar 432 ribu ton berupa tekstil impor yang sekitar 320 ribu ton diantaranya impor illegal," ujarnya.

Fahmi mengatakan bila masuknya TPT illegal itu bisa dicegah, sekitar 50 persen dari perkiraaan impor illegal yang terjadi, maka dampaknya mampu meningkatkan produksi TPT nasional sekitar 16 persen.

"Peningkatan produksi TPT itu akan mampu menciptakan lapangan kerja baru, setidaknya 100 ribu lowongan kerja," ujarnya.

Untuk membuktikan kemampuan industri nasional, termasuk TPT, Depperin menyelenggarakan PPI 2009 yang akan menggelar pameran produk unggulan Indonesia, visualisasi kebijakan industri serta kemampuan inovasi teknologi khususnya di bidang ICT (Information Communication Technology).

Selain itu dalam PPI ke-6 yang mengambil tema "Bersama Membangun Industri Dalam Negeri dan Aku Cinta Indonesia" itu juga akan diselenggarakan seminar mengenai perilaku bisnis mandiri dalam membangun industri menghadapi persaingan dan krisis global, serta lomba film animasi dan karya tulis tentang teknologi tepat guna.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009