Pembangunan dermaga tersebut akan terkoneksi dengan jembatan layang

Palu (ANTARA) - Pengelola Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Palu berharap Pelabuhan Pantoloan sebagai bagian integral dari KEK Palu segera ditetapkan menjadi pelabuhan ekspor untuk mendukung kegiatan industri di kawasan ini.

"Kami, baik dari tenan maupun pengelola KEK sangat berharap Pelabuhan Pantoloan sudah bisa jadi pelabuhan ekspor tahun ini, sehingga tidak perlu lagi ke Makassar," kata Direktur Investasi dan Kerja Sama PT Bangun Palu Sulawesi Tengah Agus Lamakarate, di Palu, Rabu.
Baca juga: Sejumlah agenda investasi di KEK Palu tertunda karena virus corona

PT Bangun Palu Sulawesi Tengah (BPST) adalah perusahaan badan usaha milik daerah (BUMD) yang dibentuk khusus mengelola KEK Palu.

Menurut Agus, pemerintah telah mengalokasikan anggaran pembangunan perpanjangan Dermaga Pantoloan pada 2020, sehingga diperkirakan akhir tahun panjang dermaga sudah memenuhi syarat menjadi pelabuhan ekspor.

"Secara teknis itu urusan PT Pelindo, tetapi kami sudah terima laporan tahun ini, juga dermaga ini akan dibangun pada sisi bagian selatan," katanya pula.

Dia mengatakan pembangunan dermaga tersebut akan terkoneksi dengan jembatan layang yang telah diresmikan penggunaannya pada awal 2020.

Jembatan layang tersebut dibangun untuk memperpendek jarak dari KEK ke Dermaga Pantoloan, sehingga tidak mengganggu arus lalu lintas jalan Trans Sulawesi.

Agus mengatakan selama ini kegiatan ekspor dari KEK Palu masih berlangsung melalui pintu Makassar, namun tidak menyurutkan semangat investor untuk berinvestasi di kawasan itu.
Baca juga: BUMN China investasi Rp120 triliun di Kawasan Ekonomi Khusus Palu

Saat ini, kata dia, sejumlah perusahaan yang sedang beroperasi di KEK Palu sedang mempersiapkan dokumen ekspor, antara lain PT Kaili Rattan.

Perusahaan ini sedang mengolah industri rotan menjadi stick polo yang rencananya akan diekspor ke Eropa dan Argentina.

Pewarta: Adha Nadjemudin
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2020