"Golput ini menjadi tantangan berat bagi semua Parpol, apalagi tidak ada kewajiban mutlak bagi warga untuk menyalurkan aspirasinya. Itu hak setiap warga negara, tapi kita semua kan tidak inginkan Golput tinggi," katanya usai menjadi pembicara dalam Seminar Politik di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Kamis.
Oleh karena itu, seluruh komponen yang bersentuhan langsung dengan pemilihan legislatif maupun pemilihan presiden seperti Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Parpol, harus berupaya menekan angka golput.
Sebab, semakin tinggi angka golput, semakin berkurang pula legitimasi wakil rakyat yang terpilih menduduki kursi dewan termasuk pemerintahan yang terbentuk.
Mantan Menteri Perumahan Rakyat itu mengatakan, untuk menarik minat masyarakat mau menyalurkan aspirasinya, KPU harus kreatif dan selalu melakukan "updating" data pemilih serta menggencarkan sosialisasi. (*)
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009