Denpasar (ANTARA) - Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho mengatakan "Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS)" telah menjadi alternatif pembayaran kekinian yang aman, cepat dan nyaman, di tengah tuntutan konsumen yang menginginkan proses transaksi serba cepat.
"Hadirnya QRIS tentunya merupakan jawaban kami atas tantangan yang diberikan di era digital. Pihak yang tentunya akan merasakan langsung manfaat QRIS, tidak saja bagi UMKM, tetapi juga konsumen," kata Trisno dalam acara Pembukaan QRIS Festival, di Denpasar, Rabu.
Dia mengemukakan, sistem pembayaran QRIS memiliki banyak manfaat bagi UMKM, di antaranya berpotensi meningkatkan omset penjualan, terpisahnya uang untuk pribadi dan usaha secara otomatis, dan mengurangi kesulitan merchant dalam menyediakan uang kecil untuk kembalian.
Kemudian menghilangkan potensi kerugian akibat penerimaan pembayaran menggunakan uang palsu, hasil penjualan tercatat otomatis dan uangnya langsung tersimpan di bank serta dapat dimonitor setiap saat melalui aplikasi.
Trisno menambahkan, penerimaan pembayaran nontunai dengan QRIS pun memudahkan pembelian barang stok secara non-tunai, membayar tagihan, retribusi, tanpa meninggalkan lokasi usaha, dan sebagainya.
"Dengan tercatatnya transaksi penjualan, maka akan membangun 'credit profile' bagi penyedia pinjaman seperti bank. Dengan demikian, terbuka luas peluang bagi merchant/pedagang untuk pinjaman modal kerja. Secara umum, hal ini tentu akan membawa pengembangan usaha lebih baik bagi pelaku UKM.
Selain itu, konsumen (pengguna) juga dapat melakukan pengawasan pengeluaran karena semua data pembayaran tercatat secara "real time" dan dapat dipantau dengan mudah.
Sejak QRIS diluncurkan, menurut Trisno, berbagai kemajuan cukup pesat dicapai, saat ini sudah terdapat 28 penyelenggara yang sudah mendapatkan persetujuan dari BI dan masih banyak sedang antre mengajukan izin untuk menyelenggarakannya.
Hingga akhir Februari 2020, jumlah merchant QRIS di Provinsi Bali tercatat sebanyak sudah lebih dari 65 ribu merchant, meningkat sebesar 5 persen periode satu bulan.
Dalam kesempatan itu, Trisno juga memberikan apresiasi pada bank maupun non-bank penyelenggara QRIS di Provinsi Bali, khususnya BPD Bali, BCA, BNI, BRI, Bank Mandiri, Bank Syariah Mandiri, CIMB Niaga, CIMB Niaga Syariah, Bank Danamon, Bank Permata, Bank Sinarmas, Maybank, dan LinkAja yang selama ini telah berkontribusi aktif dalam implementasi QRIS.
Baca juga: 321.000 pelaku usaha di Jawa Timur gunakan QRIS
Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2020