Jakarta (ANTARA News) - Indonesia berpeluang untuk terus tumbuh, karena ekonomi nasional sampai kuartal keempat 2008 tumbuh 5,2 persen, akibat terpiliharanya kepercayaan pada ekonomi domestik, stabilitas dan kesinambungan investasi.

"Stabilitas yang terjaga, investasi yang berlanjut serta kepercayaan yang masih tinggi terhadap Indonesia, membuat peluang ekonomi untuk tumbuh masih besar," kata Direktur Pengembangan Makro Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Prijambodo kepada pers pada seminar Ekonomi Indonesia dalam Krisis Finansial Global dan Pemilihan Umum 2009 di Jakarta, Kamis.

Perekonomian Indonesia akan melambat secara signifikan akibat menurunnya permintaan domestik maupun luar negeri, namun pertumbuhan ekonomi nasional tidak selemah negara-negara lain, katanya.

Sementara itu Sekertaris Jenderal Departemen Perindustrian Agus Tjahayana mengatakan, untuk menjaga iklim ekonomi kondusif bagi bisnis, pemerintah akan bekerja keras untuk menjaga stabilitas ekonomi dengan menjaga inflasi, stabilitas ekonomi makro, ketersediaan pangan dan pengurangan pengangguran

Perekonomian global sedang berada di tengah resesi terburuk sejak Perang Dunia Kedua dimana industri diperkirakan menyusut 3,1 persen pada 2009.

Secara global berbagai negara telah mengumumkan program-program stimulus fiskal yang signifikan, namun kebanyakan dari mereka masih menghadapi kendala, termasuk di Asia.

Namun, kekecualiaan untuk Cina, kebijakan ini tak mengubah fundamental perekonomiannya.

Managing Director Heada of Asia Economics Research, Citigroup Global Market Asia, Johanes Chua mengatakan, Indonesia masih bisa tumbuh, meski pertumbuhan sediakit lebih rendah dibanding tahun sebelumnya yang menunjukkan pasar masih tumbuh. (*)





Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009