Sejak merebaknya wabah COVID-19 banyak yang mencari 'hand sanitizer' tapi pasokannya ke apotek itu sangat langka sehingga anak-anak mahasiswa di FTI UMI membuat sendiriMakassar (ANTARA) - Mahasiswa Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri (FTI) Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, Sulawesi Selatan membuat "hand sanitizer" (pendisinfektan tangan) yang mulai langka selama beberapa pekan ini karena merebaknya virus COVID-19.
"Sejak merebaknya wabah COVID-19 banyak yang mencari 'hand sanitizer' tapi pasokannya ke apotek itu sangat langka sehingga anak-anak mahasiswa di FTI UMI membuat sendiri," kata Dekan FTI UMI Makassar Dr Zakir Sabhara di Makassar, Rabu.
Ia mengatakan merebaknya virus COVID-19 di berbagai negara, termasuk Indonesia, membuat sejumlah produk kesehatan seperti "hand sanitizer" dan masker wajah menjadi langka karena banyaknya yang melakukan penimbunan.
Zakir menyatakan "hand sanitizer" bukan hal baru buat mahasiswanya, khususnya yang ada di Teknik Kimia. Berbagai formula dan serum lainnya sudah banyak yang diciptakan dan telah meraih penghargaan.
Khusus untuk produk "hand sanitizer" itu, pihaknya memroduksi cukup banyak baik untuk digunakan oleh sivitas UMI Makassar maupun bagi masyarakat umum.
"Formula 'hand sanitizer' yang Insya Allah akan digunakan sehari hari oleh sivitas akademika dan masyarakat yang membutuhkan. Ini akan diproduksi banyak jika permintaan juga meningkat," katanya.
Zakir menyebutkan beberapa pihak sudah mencoba dan menggunakan produk yang dihasilkan oleh laboratorium Operasi Teknik Kimia FTI UMI Makassar dan rencananya akan membuat massal lagi.
"Karena permintaannya cukup besar, besok (Kamis, 12/3) rencananya akan dibuat dalam jumlah besar dan semua bahan serta tempat yang akan digunakan sudah siap. Produk 'hand sanitizer'-nya siap untuk dilempar ke pasaran," demikian Zakir Sabhara.
Baca juga: FTI UMI berikan bantuan penyaring air siap minum kepada ACT Sulsel
Baca juga: BJ Habibie diabadikan pada gedung FTI UMI
Baca juga: Mahasiswa se-Indonesia deklarasi antiplagiasi di UMI
Pewarta: Muh. Hasanuddin
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020