Tasikmalaya (ANTARA News) - Guru bahasa Sunda harus mengatasi perasaan kurang percaya diri mereka di depan kelas, kata dosen Bahasa Sunda pada Fakultas Sastra, Universitas Padjadjaran, Elis Suryani, Ms.
"Guru tidak percaya diri, alasannya saat mengajar Bahasa Sunda mereka takut salah," kata Elis saat menyampaikan materi pelatihan bahasa dan aksara Sunda kepada guru se-Kota Tasikmalaya, Kamis.
Elis menyarankan, para guru lebih banyak berlatih memajami Bahasa Sunda dan menumbuhkan kepercayaan diri dalam menghadapi anak didik.
Ia menjelaskan kekurang-percayaan diri timbul karena para guru tidak terbiasa mempelajari materi Bahasa Sunda dan bahkan kurang memahami aksara Sunda.
Leih jauh hal itu menimbulkan kekhawatiran atas nasib Bahasa Sunda di masa mendatang akibat guru sendiri sering merasa takut salah atau tidak percaya diri.
"Guru mempunyai peran agar bahasa Sunda tetap dikenal dan digunakan oleh setiap generasi melalui salah satunya pengajaran di sekolah," katanya.
Disamping itu, demikian Elis, orang tua dan lingkungan juga berperan besar dalam mengembangkan serta melestarikan Bahasa Sunda.
"Jangan dilarang apabila ada yang menggunakan Bahasa Sunda salah. Biarkan saja nanti juga bisa mengerti sendiri," katanya. (*)
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009
saya juga guru bahasa sunda di Tasikmalaya, tapi tidak seperti itu. yang jelas fakta di lapangan adalah kurangnya bahan penunjang baik itu buku, media, alat peraga dll yang menjadi kendala kami dalam melakukan proses belajar mengajar.