Beijing (ANTARA News/Xinhuanet-OANA) - Perempuan relatif sehat tetapi menderita depresi berat akan menghadapi risiko tinggi kena penyakit jantung dibandingkan perempuan sakit, kata beberapa peneliti Universitas Columbia, AS, Kamis.
Singkatnya, demikian mereka, depresi kemungkinan menjadi penyebab utama penyakit jantung.
Para ilmuwan itu mengikuti perkembangan kesehatan pada 63 ribu perempuan dari Nurses` Health Study secara jangka panjang antara 1992 dan 2004.
Mereka menemukan, tidak satu pun dari rubuan perempuan itu memiliki gejala sakit jantung ketika studi tersebut dimulai, tapi hampir 8 persen memiliki bukti depresi serius.
Perempuan yang dilanda depresi mempunyai kemungkinan dua kali lebih banyak menemui kematian akibat serangan jantung tiba-tiba --kematian yang memiliki ciri akibat detak jantung tak beraturan, demikian kesimpulan dari penelitian selama 12 tahun yang disiarkan Journal of the American College of Cardiology itu, Senin (9/3).
Para perempuan ini juga berisiko lebih rendah terkena kematian, namun segera meningkat lagi akibat bentuk lain dari sakit jantung.
Kematian mendadak akibat serangan jantung tampaknya berkaitan erat dengan penggunaan obat anti-depresi dibandingkan dengan gejala depresi yang dilaporkan oleh semua perempuan itu.
Itu berarti, perempuan pengguna obat anti-depresi, rata-rata mengalami depresi paling kuat, demikian pemimpin peneliti tersebut, Dr. William Whang mengingatkan. Namun ia mengatakan temuan itu lebih bersifat penelitian. (*)
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009