Negara berperekonomian terbesar Asia ini mengalami kontraksi 3,2 persen dalam tiga bulan berakhir hingga Desember, dari kuartal sebelumnya, atau 12,1 persen per tahun, ungkap pemerintah.
Data itu lebih baik daripada estimasi pertama bahwa perekonomian berkontraksi 3,3 persen untuk kategori year on year menjadi 12,7 persen.
Namun, sekalipun telah direvisi, pencapaian itu menjadi kuartal terburuk sejak awal 1974 segera sesudah guncangan minyak pertama, kata seorang pejabat pemerintah.
Perekonomian Jepang berkontraksi dalam tiga kuartal berturut-turut karena penurunan global yang membuat permintaan untuk mobil dan barang-barang berteknologi tinggi negara itu berkurang.
Salah satu negara yang dianggap relatif kebal terhadap krisis keuangan tetapi perekonomiannya sekarang merosot lebih cepat daripada ekonomi utama lainnya itu, termasuk Amerika Serikat, menjadi episentrum kredit seret (credit crunch).
Data terakhir menunjukkan, Jepang mengalami kontraksi tajam lain dalam kuartal pertama 2009 dan mencatat rekor defisit transaksi berjalan pada Januari karena volume ekspornya menyusut separuh dari setahun terdahulu, sementara produksi pabrik merosot. (*)
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009