Kementerian Kesehatan meminta semua orang yang hadir pada acara itu bekerja sama dengan para petugas kesehatan untuk memastikan bahwa COVID-19 tidak terus menyebar di kalangan masyarakat mereka

Kuala Lumpur (ANTARA) - Pihak berwenang Malaysia sedang melacak sekitar 5.000 warga di seluruh negeri, yang diyakini punya kemungkinan tertular virus corona di sebuah acara masjid di pinggiran Kuala Lumpur, kata kementerian kesehatan, Rabu.

Pelacakan kontak itu diluncurkan setelah negara tetangga Malaysia, Brunei, melaporkan kasus pertama infeksi virus corona pada Selasa (10/2).

Kasus di Brunei itu menimpa seorang pria berusia 53 tahun, yang sebelumnya menghadiri acara di masjid tersebut antara 27 Februari dan 1 Maret, kata kementerian dalam pernyataan.

"Berdasarkan informasi awal, acara keagamaan itu dihadiri oleh sekitar 10.000 orang dari beberapa negara, termasuk Malaysia," kata Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Malaysia Noor Hisham Abdullah.

"Kementerian Kesehatan meminta semua orang yang hadir pada acara itu bekerja sama dengan para petugas kesehatan untuk memastikan bahwa COVID-19 tidak terus menyebar di kalangan masyarakat mereka."

Pada Rabu, Malaysia melaporkan 20 kasus baru infeksi virus corona sehingga jumlah keseluruhan mencapai 149.

Kabinet baru di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Muhyiddin Yassin, yang pada Rabu menggelar sidang pertama, menerapkan larangan masuk bagi semua warga dari Iran, Italia dan Korea Selatan terkait wabah corona di ketiga negara itu.

Warga Malaysia yang kembali dari Iran, Italia dan Korea Selatan akan dikarantina selama 14 hari, kata Menteri Kesehatan Adham Baba.

Sumber: Reuters

Baca juga: Positif virus corona di Malaysia bertambah lima orang
Baca juga: Pasien corona Malaysia berada di Indonesia sejak 13 Februari

Penerjemah: Tia Mutiasari
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020