Jakarta (ANTARA News) - Ketua DPP Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, di Jakarta, Rabu, mengakui, partainya tidak bisa berjalan sendirian ke depan, sehingga membangun kebersamaan merupakan sebuah keharusan.

"Ke arah mana koalisi? Terus terang koalisi yang harus lebih kuat, efektif disertai konsistensi yang tajam," katanya saat bersama Ketua Umum DPP Partai Demokrat (PD), Hadi Utomo, menghadiri undangan diskusi "Ke Arah Mana Koalisi Parpol Pasca Pemilu 2009", di Sekretariat DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Jakarta Selatan.

Ia menambahkan, kedatangan mereka untuk memenuhi undangan DPP PKS, tidak sedang merintis koalisi.

"Tetapi sedang berkoalisi dengan capaian-capaian yang semakin baik. Yakni di bidang pertanian, pendidikan, kesehatan pemberantasan korupsi dan yang lainnya sebagaimana amanat reformasi," katanya dalam diskusi yang diawali oleh pemaparan Presiden PKS, Tifatul Sembiring selaku tuan rumah.

Dalam konteks itu, Anas Urbaningrum sekali lagi menegaskan, perlu suatu penguatan untuk perubahan yang menjamin adanya kesinambungan.

"Di sinilah kita butuh kebersamaan. Karena, memang kita tidak bisa berjalan sendirian. Harus membangun kebersamaan, suatu `partnership` dengan Parpol yang visinya sama, atau sekurang-kurangnya tidak bertabrakan," ujarnya.

Menurut Anas Urbaningrum, koalisi yang akan dibangun ke depan, ialah, harus lebih kuat, efektif, disertai konsistensi tajam.

"Jadi, ke arah mana koalisi itu? Terus terang yang itu tadi. Koalisi yang lebih kuat, efektif disertai konsistensi. Dalam pemerintahan, jelas mencerminkan dia itu partai dalam pemerintahan. Mana jalannya pemerintahan, mana yang oposisi, mesti jelas. Jadi, dua kaki harus di pemerintahan," tandasnya.

Tetapi, lanjut Anas Urbaningrum, oposisi juga harus dilihat bukan sebagai musuh, tetapi justru `sparring partner` untuk mendewasakan demokrasi.

Tifatul Sembiring dan Hadi Utomo sendiri pada kesempatan itu terkesan tidak mengajukan gagasan baru mengenai koalisi, sebagaimana ketika terjadi pertemuan DPP PKS bersama Ketua Umum DPP Partai Golkar, Jusuf Kalla, pekan lalu.

Keduanya hanya menyatakan, PKS dan PD telah sama-sama punya pengalaman bermitra serta memiliki hubungan harmonis di sejumlah bidang.

Yang oleh pers dianggap seru, justru ketika Tifatul Sembiring secara singkat menyentil rencana pertemuan pucuk pimpinan Partai Golkar dengan PDI Perjuangan, Kamis (12/3) besok.

"Memang, kalau Partai Golkar serius dengan PDI Perjuangan, maka PKS harus (berpikir) mau ke mana (koalisi nanti pasca-Pemilu 2009)," kata Tifatul Sembiring.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009