Jakarta (ANTARA News) - Obligasi korporasi yang jatuh tempo sepanjang 2009 diperkirakan mencapai Rp13 triliun, sedangkan obligasi korporasi yang jatuh tempo sampai semester I 2009 mencapai Rp8,8 triliun.

"Semester I 2009 obligasi korporasi yang jatuh tempo mencapai Rp8,8 triliun, diantaranya Rp6,4 triliun berasal dari obligasi sektor pembiayaan (multifinance) dan sisanya dari sektor industri," kata Direktur Kresna Securities, Andrew Haswin di Jakarta, Rabu.

Menurutnya, pada semester II 2009 obligasi korporasi yang jatuh tempo sekitar Rp4,2 triliun, sehingga sepanjang 2009 obligasi korporasi yang jatuh tempo sekitar Rp13 triliun.

Dia menambahkan banyaknya obligasi korporasi yang akan jatuh tempo akan mendorong perusahaan-perusahaan pembiayaan melanjutkan penerbitan obligasi. "Jadi saya pikir pasar obligasi akan tetap menarik," kata Haswin.

Sementara itu Direktur Utama Peringkat Efek Indonesia (Pefindo) Kahlil Rowter mengatakan penerbitan obligasi oleh korporasi tahun ini sekitar Rp15 triliun atau naik dibandingkan 2008 sebesar Rp10 triliun. Sebagian besar obligasi yang akan diterbitkan tahun ini akan didominasi oleh penerbitan obligasi lanjutan setelah jatuh tempo untuk kebutuhan pembiayaan kembali (refinancing).

Sisanya penerbitan obligasi baru yang akan dilakukan oleh banyak perusahaan. Hal ini juga didorong oleh ketatnya likuiditas dari perbankan sehingga perusahaan lebih suka menerbitkan obligasi ketimbang melakukan pinjaman ke bank.  (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009