Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden yang juga Ketua Umum DPP Partai Golkar M Jusuf Kalla (JK) membenarkan bahwa dirinya akan bertemu dengan Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri di Jakarta pada Kamis (12/3) siang.
"Dalam politik boleh beda sikap, tetapi tidak boleh putus silaturahmi," kata Jusuf Kalla dalam diskusi Agenda 23 wacana dari Slipi bertema "Peran Agama dalam Membangun Budaya Politik yang Damai dan Berintegritas" di DPP Golkar Slipi Jakarta Barat, Rabu.
Diskusi yang dibuka Wakil Ketua Umum DPP Golkar Agung Laksono, juga menghadirkan tokoh Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif, Ketua PBNU Masdar F Masudi, Pendeta Richard M Daulay (Persatuan Gereja Indonesia/PGI) dan Romo Benny Susetyo dari Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI).
Jusuf Kalla menjelaskan, pertemuannya dengan Megawati merupakan bagian dari serangkaian silaturahmi dengan pimpinan berbagai partai politik. Pekan lalu, dia bertemu dengan Ketua Umum DPP PPP Suryadharma Ali dan Presiden PKS Tifatul Sembiring.
"Besok saya akan bertemu dengan Megawati," kata JK. Namun dia tidak menyatakan apakah pertemuan itu sebagai langkah awal adanya koalisi kedua partai, tetapi yang pasti untuk mengeratkan silaturahmi.
Menurut Kalla, pemimpin politik sebaiknya menjalin silaturahmi menjelang Pemilu 9 April 2009, meskipun ada perbedaan sikap politik.
Ia menyoroti sikap pemimpin nasional yang tidak menjalin silaturahmi secara baik. Soeharto tidak menjalin hubungan baik dengan Soekarno, begitu juga Soeharto tidak menjalin hubungan baik degan BJ Habibie. Habibie tidak menjalin silaturahmi yang baik dengan Megawati.
Selanjutnya, publik juga mengetahui bahwa tidak ada silaturahmi yang baik antara Susilo Bambang Yudhoyono dengan Megawati. "Kita tidak mau seperti itu. walaupun kita beda tetapi tetap bertemu," kata Kalla.
Katanya, apapun pandangan dan sikap politik, tetapi silaturahmi tetap harus dilakukan.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009